Senin, 17 Juni 2013

Menjadi Batu sandungan dan Kegelapan bagi dunia



Apakah anda sudah di babtis ?


Jika ya….

Ijinkan saya membantu anda dengan menyodorkan cek list dosa dengan 3 kategori berikut ini

(Saya buat kategori-kategori dosa berikut ini hanya untuk keperluan kalangan sendiri dan renungan ini saja)




KATEGORI BERAT

  1. Membunuh (bukan serangga atau hewan).
  2. Berzinah.
  3. Menyembah Allah Lain.
  4. Mendistribusikan Narkoba dan/atau Miras.
  5. Korupsi Lebih Rp 10 Milyar atau ekuivalent
  6. Makan Hosti sebelum komuni pertama atau di saat dosa berat
  7. Menyangkal Roh Kudus
  8. Membeli Film atau Music Bajakan


KATEGORI SEDANG

  1. Menciderai Sesama
  2. Menggunakan Narkoba dan/atau Miras.
  3. Korupsi Lebih Rp 1 Milyar atau ekuivalent sampai Rp 10 Milyar
  4. Berselingkuh terhadap pacar
  5. Pinjam lupa/malas kembalikan
  6. Pornographi
  7. Mengambil uang kolekte
  8. Membenci saudara/i


KATEGORI CUKUP

  1. Melukai perasaan orang lain
  2. Korupsi sampai dengan Rp 1 Milyar
  3. Berbohong
  4. Mencontek
  5. JailBreak ipad / iphone / ipod
  6. Membawa Roti “Sepanyol”


Jadi kita semua sudah BERDOSA ….



<I Yohanes 1 : 8>

Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.



<Roma 3 : 23>

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,



<Yakobus 4 : 17>

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Jika di Checklist seperti diatas, kita menjadi batu sandungan dan kegelapan bagi sesama.

Hal ini terjadi disaat kita tidak memikirkan apa yang Dipikirkan Allah, melaikan disaat kita hidup ikut MAU-nya SAYA.







Seperti yang pernah dilakukan oleh St. Petrus, yang tercatat dalam ayat berikut ini



<Matius 16 : 23>

Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."



 Sekali lagi ingat bahwa Manusia bukan seperti Tuhan yang bisa melihat Hati, Manusia itu melihat kita dengan apa yang kita lakukan atau yang kita katakan sehari-hari. Sama seperti kita melihat dan menilai orang lain, maka orang lain akan melihat dan menilai kita, apalagi kita yang sudah ikut tuhan dan melayani nama-Nya



<I Samuel 16 : 7b>

Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."




Jadi bagaimana Kualitas Hidup kita ?

Kualitas Rohani kita ?



Tidak perlu kecil hati dan bersedih …. (meskipun kita perlu menyesal, mengakui dosa-dosa dan bertobat)

Sebab ingat bahwa kita telah dibabtis. Saat kita dibabtis maka kita MATI bersama Kristus dan dibangkitkan bersama dengan Kristus.



Jadi hidup kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita, seperti yang tertulis dalam ayat-ayat berikut ini



<Roma 6 : 3 - 7>

Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.



<Roma 8 : 2>

Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.



Kemudian sewaktu kita terima pencurahan Roh Kudus dalam Seminar Hidup Baru Dalam ROH (SHBDR)

Maka Roh yang ada di dalam kita DIAKTIFKAN….



Dengan Pembaptisan dan dilengkapi dengan Pencurahan ROh, sekarang kita sudah di-bebas dari jerat Dosa dan diberi kuasa untuk memilih antara Dosa atau hidup benar.



Yang jadi masalah adalah pilihan dan kebiasaan kita yang masih suka dengan Dosa

Kita benci konsekuensi DOSA, disaat ketahuan atau saat harus terima konsekuensi Dosa, cenderung menyesal atas konsekuensi Dosa, tanpa bertobat, sehingga bentar-bentar Kumat. 



Padahal Tuhan sudah memampukan kita untuk menang atas dosa. Mari kita baca beberapa firman Tuhan berikut ini 



 <Yohanes  8 : 12>

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."



 <Efesus  5 : 8>

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang



<Tesalonika  5 : 5>

karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.

 

Saya mempergunakan Ilustrasi dari ajang Indonesian Idol….. kompetisi itu dimulai dari audisi yang iikuti ribuan orang. Kemudian dengan berjalannnya waktu tinggal 10 orang yang masuk ke pentas utama. Para peserta ini diidolakan banyak orang, mulai dari poster, gaya rambut, gaja baju dan tentunya omongan atau nyanyian mereka. Para peserta ini mempengaruhi hidup atau gaya hidup para fansnya.



Sama seperti ilustrasi diatas, dengan memilih ikut Tuhan Yesus, di babtis, mendapat karunia Roh dan melayani, kita masuk ke dalam kompetisi yang saya beri istilah HEAVEN’S Idol. Tindakan kita dilihat dan mempengaruhi banyak orang,



Kita berjuang dalam kompetisi .... namun Hadiahnya bukan lagi KESELAMATAN.

Sebab keselamatan sudah kita terima disaat kita masuk kompetisi itu, dengan kata lain di saat kita percaya dan mengaku bahwa Tuhan Yesus adalah Juru Selamat pribadi kita, maka kita sudah mendapat keselamatan itu. Berikut ayat firman Tuhan yang mengajarkan demikian



<Roma 10 : 10>

Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. 




Untuk kompetisi itu hadiahnya adalah suatu Mahkota Abdi dan Memerintah bersama Kristus




<I Korintus 9 : 25>

Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi 



 <II Titmotius 2 : 12a>

jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia



<Wahyu 20 : 6>

Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya



 Yang harus kita lakukan untuk berhasil dalam kompetisi itu / atau berhasil dalam kehidupan Kristiani kita adalah MENGEJAR dan MENGUSAHAKAN KEKUDUSAN



<Ibrani 12 : 14>

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.



Jika kita mengerjar dan mengusahakan kekudusan setiap hari, maka Tuhan akan menganugrahkan kekuatan kepada kita untuk bisa menjadi Garam dan Terang Dunia, seperti yang Tuhan Yesus sampaikan  dalam perikop perikut



<Matius 5 :13 -16>

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.


Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
 
 

Saya tutup renungan ini dengan sebuah firman dari Tuhan Yesus

<Yohanes  9 : 5> Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

 

Benar selama Tuhan Yesus di dunia, Dialah Terang Dunia. Namun sekarang Tuhan Yesus sudah disisi

Bapa dalam Surga, maka karena Roh kudus ada di dalam kita,
Maka KITA-lah terang Dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar