Jumat, 14 Desember 2012

Needs and Wants (Kebutuhan, Keinginan, Harapan dan khawatiran)


Dalam setiap tahapan hidup manusia selalu ada ke 2 hal yaitu kebutuhan dan keinginan.  Meskipun taraf dan bentuk kebutuhan dan keinginan berubah dan bertambah seiring bertambahnya usia dan pendidikan dan keuangan kita.

Misalkan seorang bayi mempunyai kebutuhan akan Air Susu Ibu (ASI), dan juga memiliki keinginan untuk di gendong atau di elus-elus oleh ibunya. Ketika beranjak tumbuh balita memiliki keinginan untuk bermain disamping kebutuhan untuk tidur, dimana terkadang antara keinginan dan kebutuhan bisa konflik.
Disaat kanak-kanak juga ada kebutuhan dan keinginan sepeti kebutuhan buku sekolah dan keinginan akan mainan.
Atau di saat usia dewasa, ada keinginan untuk mendapatkan pasangan hidup, tapi juga ada keinginan-keinginan seperti pacar Pribadi (yang punya mobil Pribadi, rumah Pribadi, usaha Pribadi), atau keinginan pacar model yang langsing, cantik.

Disaat kita memahami mengenai pemenuhan kebutuhan dan keinginan dimasa depan, maka kita kenal hal yang disebut sebagai “Harapan” namun diiringin juga dengan timbulnya kekhawatiran. Harapan biasanya berkaitan dengan mendapatkan sesuatu atau melakukan sesuatu di kemudian hari, sedangkan khawatiran adalah sebaliknya, yaitu kehilangan sesuatu atau menjadi tidak dapat melakukan sesuatu di kemudian hari.

Namun sebelum beranjak kepada harapan dan khawatiran, mari kita pahami dulu tentang kebutuhan dan keinginan

Beda antara kebutuhan dan keinginan
Di jaman kita kecil, diajarkan di sekolah perial kebutuhan dan keinginan. Istilah yang dulu dipakai adalah Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder dan Kebutuhan Tersier.
Namun secara tidak sadar kita menjadi rancu, karena ketiga hal itu disebut Kebutuhan, padahal ada yang adalah kebutuhan dan ada yang adalah keinginan.

Mari kita buktikan, kita diajarkan bahwa yang temasuk kebutuhan Primer adalah : Sandang, Pangan dan Papan.
Atau sekarang sudah bukan Papan, tapi beton. Kan sudah tidak layak tinggal di rumah dengan dinding bilik atau papan.

Kerancuan kita mulai saat kita harus membuat keputusan mendetail, contoh perihal Pangan. Betul bahwa Makanan adalah kebutuhan primer / kebutuhan pokok, namun makanan yang bagaimana ? kita bisa beli sepotong paha ayam goreng seharga
Rp 6,000 di pasar, atau seharga Rp 9,000 di KFC atau seharga Rp 100,000 di Restoran hotel. Yang mana yang adalah kebutuhan Primer ?




Atau perihal sandang, kembali ada baju di mangga dua, ada baju merek Giodarno, ada baju merek Zara.


Jadi yang mana yang adalah kebutuhan dan mana yang adalah keinginan ??



Jika kita mau jujur terhadap diri sendiri, meskipun agak rancu karena blur batasan antara kebutuhan dengan keingina, sebenarnya kita tau yang mana yang adalah kebutuhan. Namun sering kita di dorong oleh ego sehingga kita menggangap keinginan sebagai kebutuhan.

Kebutuhan adalah hal-hal yang kita perlukan, secara dasar adalah untuk bertahan hidup, atau secara tingkatan adalah hal-hal wajib kita punya agar bisa tetap bertumbuh. Seperti kebutuhan atas makan dan minum, atas alat transportasi, atas komunitas rohani
Waktu pribadi bersama Tuhan.

Berdasarkan consice Oxford Dictionary :

Need = require (something) because it is essential or very important rather than just desirable.

Want = have a desire to possess or do (something)

Jadi memiliki kendaraan bisa jadi suatu kebutuhan, meskipun dulu diajarkan sebagai kebutuhan tertier. kendaraan bisa motor bisa mobil, tapi mobil BMW atau motor Ninja 250 atau Ducati jelas adalah keinginan.
Sama seperti makanan, makan di Hard Rock cafe jelas adalah keinginan, bisa kita penuhi kebutuhan makan dengan makan di Warung kita atau Pempek Mama Elly.
Juga tentang Handphone, tidak perlu Iphone 5 atau Galaxy note II, cukup HP Smartfen yang hebat dan hemat.

Ingat dan belajar selalu untuk mengkategorikan segala hal sebagai kebutuhan atau sebagai keinginan. Dan kalo di kategorikan sebagai kebutuhan maka pastilah harus kita prioritaskan.
Pertanyaanya adalah saat teduh, Praise and Worship dan baca firman, apakah anda ketegorikan sebagai Kebutuhan ? atau malah sebagai beban dan kita selalu cari alasan untuk menundanya ?

 Mari kita belajar dari firman Tuhan tentang Kebutuhan dan Keinginan

Tentang kebutuhan, firman Tuhan berkata dengan jelas dalam ayat – ayat berikut ini

<Filipi  4 : 19> Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

<Yohanes  10 : 10b> .... Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

<Mazmur  37 : 25> Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
l
Meskipun terkadang defiisi kita dengan Tuhan tentang kebutuhan itu berbeda, apa yang kita anggap sebagai kebutuhan, belum tentu dianggap demikian oleh Tuhan.
Namun jika sesuatu hal itu benar adalah kebutuhan kita dimata Tuhan, maka janji Tuhan untuk selalu memenuhi kebutuhan / keperluan kita, tidak hanya perkara materi atau uang tapi juga soal kesembuhan, soal pekerjaan yang baik, soal pasangan hidup, soal keturunan (anak), apapun itu yang menjadi kebutuhan kita.
  
Ada 2 point yang harus kita lakukan agar kebutuhan kita dipenuhi, yang dapat kita ambil dari perikop berikut ini :

<Matius 6 : 31 – 34>
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

1. Cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya
 Apa itu kerajaan Allah ?

<Roma  14 : 17> Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Jadi Kerajaan Allah terdiri dari 2 hal yaitu Kebenaran dan Roh Kudus.
Kebenaran adalah Firman Tuhan.
<Yohanes  17 : 17>
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

<Yosua 1: 8>
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Dan Roh Kudus berarti kita hidup bukan lagi oleh Daging, melainkan oleh Roh

<Yohanes  3 : 5> Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

<Galatia  5 : 25> Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

àjadi secara konkrit point 1 adalah Belajar firman, perkatakan firman, jalani   
   firman dalam hidup sehari hari dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus.

2. Tidak Kuatir
Dari sejak kitab keluaran, saat bangsa israel keluar dari tanah mesir dan hidup di padang gurun, Tuhan sudah mengajarkan untuk tiap-tiap hari menantikan berkat Tuhan, tidak perlu menimbung dan menumpuk hingga rusak.

<Keluaran  16 : 4 – 5> Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."

Tuhan juga memahami disaat hari ke-6, diberikan 2 kali lipat, karena besoknya hari sabat dan manna tidak turun
Juga ditekankan lagi oleh Tuhan Yesus dalam doa bapa kami
<Matius 6 : 11> Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
Atau dalam Alkitab versi King JamesGive us this day our daily bread”.

Tapi disisi lain perihal keinginan, Tuhan banyak memberikan peringatan dan larangan. Karena keinginan timbul dari jiwa (pikiran, perasaan, kehendak) dan biasanya keinginan itu tidak kebutuhan, dengan kata lain tanpa terpenuhi keinginan kita tetap bisa hidup. Maka keinginan tergantung apa yang kita masukan dalam pikiran kita. Jika yang masuk baik seturut firman, maka keinginan kita akan keingingan daging.

Namun harus kita sadari bahwa keinginan kita sangat-sangat banyak bahkan cendrung sulit untuk dipuaskan. Jika satu keinginan terpenuhi maka akan timbul keinginan lain

<Pengkhotbah  6 : 7> Segala jerih payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan.

Keinginan – keinginan yang sangat banyak itu harus di kendalikan dan diarahkan seiring firman Tuhan agar menjadi keinginan yang benar dan seturut rencana Allah

<Amsal  11 : 23> Keinginan orang benar mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka.

<I Yohanes  2 : 17> Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

<I Petrus  4 : 2> supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

Sebab jika tidak diarahkan dengan firman, maka keinginan dasar kita adalah keinginan daging dan cenderung menjadi dosa

<Yakobus  1 : 14 – 15> Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

<Roma  8 : 6 – 7> Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya

<Yudas  1 : 23> selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Contoh keinginan yang salah adalah saat bangsa Israel meminta Raja atas mereka seperti bangsa-bangsa lain disekitarnya. Hasilnya adalah raja Saul, kisahnya bisa kita baca di <1 samuel 8 : 4 – 22>. Saya ambilkan cuplikan penting dari perikop itu.

<1 samuel 8 : 19 – 22>
Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami; maka kamipun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."
Samuel mendengar segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada TUHAN. TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing ke kotanya."

Mintalah sesuai rencana Tuhan, jika tidak membawa masalah. Sebab jika kita terus meminta kepada Tuhan meskipun itu adalah hal yang jelek maka pada awalnya Tuhan akan berkata ”tidak” namun jika kita terus meminta pada akhirnya Tuhan akan mengijinkan Iblis untuk melakukannya untuk kita

<Roma  1 : 24> Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.

------------------------------------------------------------------------- 
Firman-firman diatas bukan mengajarkan kita untuk tidak memilliki keinginan sebab jika keinginan yang benar terpenuhi, maka hal tersebut bisa memberikan efek yang baik, seperti yang tertulis dalam firman ini

<Amsal  13 :12> Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Yang benar adalah :
1. Hidup dalam Firman Tuhan, agar kita memiliki keinginan seturut rencana Tuhan.
<Roma  12 : 2> Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Contoh : keinginan akan pertobatan dari Teman kita, keinginan untuk ziarah ke tanah Suci atau keinginan untuk menjadi pewarta.

<Amsal  10 : 24>
Apa yang menggentarkan orang fasik, itulah yang akan menimpa dia, tetapi keinginan orang benar akan diluluskan.

2. Minta baik kebutuhan dan Keinginan kepada Tuhan Yesus secara specifik dan secara tekun
<Yohanes  16 : 24> Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

<Yohanes  15 : 7> Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

<Matius  7 : 7> "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

<Ibrani  10 : 36> Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

3. Beriman atau berharap kepada Tuhan
Harapan sebenarnya adalah iman, dan harapan atau iman yang benar adalah pada Tuhan

<Yeremia  17 : 5 – 8>
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

<Mazmur  62 :6> Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.

<Mazmur  71 : 5> Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH. 

<Roma  15 : 13> Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Namun ingat disaat kita berkeinginan dan membangun pengharapanan, disaat itu Iblis menyerang kita dengan menaburkan benih kekuatiran. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk beriman dan disaat yang sama tidak kuatir sebab lawan dari harapan adalah ke-khawatiran.

<I Petrus  5 : 7> Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

<Mazmur  55 : 23> Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.

<I Korintus  7 : 32a> Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran.

<Filipi  4 : 6> Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Takut berbeda dengan kuatir, sebab Takut ada dasar atau sebab nya atau objeknya. Kuatir tidak tidak ada dasar atau sebab atau obyeknya. Dan kuatir atau cemas biasanya akan sesuatu yang belum tentu terjadi, sama seperti iman dimana sesuatu yang baik itu belum terjadi atau belum kita dapat namun kita beriman untuk terjadi atau didapat, kuatir juga beriman bahwa sesuatu yang jelek itu belum terjadi atau belum kehilangan namun kita beriman untuk yang jelek terjadi atau kehilangan

Kuatir adalah beriman akan hal jelek atau kehilangan. Karena dikatakan bahwa yang kita kuatirkan atau cemaskan malah akan terjadi

<Ayub  3 : 25> Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.

Memang manusiawi untuk Kuatir karena kita melihat situasi ataupun karena omongan orang ataupun karena pengalaman kita sendiri. Tapi tetap Tuhan memerintahkan kita untuk tidak kuatir, sebab kalo kita kuatir maka kita akan dilanda kesusahan.

<Ayub 20 : 22> Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya.

Kalo kita kuatir obatnya ada 2 yaitu :
  1. Berdoa kepada Tuhan Yesus
  2. Berserah kepada pimpinan Roh Kudus, sebab jika kita ingin atur hidup sendiri, maka kita akan banyak khawatir

Selasa, 27 November 2012

Cakap Bertanggung Jawab

Kata Bertanggung jawab (Responsibility), sering kita dengar karena seiring dengan pertumbuhan kita, baik umur maupun kedewasaan, semakin banyak hal yang dipercayakan kepada kita. Dan disaat semakin banyak hal dipercayakan, maka seharusnya semakin banyak juga tanggung jawab kita. 

Ingat dan percayalah bahwa kita semua memiliki tanggung jawab, paling sederhana namun yang paling penting adalah bertanggung jawab atas kehidupan yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Semua ini harus kita kita pertanggung jawabkan saat kita berhadapan dengan Tuhan, seperti firman Tuhan berikut ini :

<Pengkotbah 12 : 14> Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.

Oleh karena itu, marilah kita belajar mengenai tanggung jawab.
Setiap dari kita memilik tanggung jawab, baik tanggung jawab atas sebuah perusahaan besar yang berisikan ribuan orang ataupun tanggung jawab atas keadaan fisik diri sendiri. 

Pengertian dari Tanggung jawab adalah kemampuan kita untuk membuat keputusan dan kesanggupan kita untuk menerima konsekuensi atau hasil dari keputusan kita itu.

Jadi tanggung jawab pastilah berhubungan dengan “Keputusan” atau dengan kata lain dengan “Kuasa”. Tanpa kuasa atau keputusan maka tidak ada tanggung jawab.

Ada quote / kutipan yang terkenal dari komik / film Spiderman, yaitu “Great power comes with great responsibilities”. Kekuatan yang besar (atau bisa dibilang kuasa), haruslah disertai dengan tanggung jawab yang besar juga. Sebab jika hanya memiliki kekuatan atau kuasa tanpa tanggung jawab, maka kita cendrung berbuat dosa, berbuat semena-mena (semaunya) dan malah menjadi penjahat. 


Salah satu hal yang menjadi sumber kekuasaan di dunia ini`adalah Uang. Penggunaan uang adalah salah satu point dimana kita belajar bertanggung jawab. Sesungguhnya belajar bertanggungjawab untuk menggunakan uang, harus diimbangi dengan tanggung jawab untuk mendapat atau menghasilkan uang. Jika kita diberi uang, atau diberi kuasa untuk mempergunakan uang, yang bukan hasil jerih payah atau kerja kita sendiri, maka cenderung kita tidak bertanggung jawab dan berfoya-foya.

Ingat cerita / perumpamaan Tuhan Yesus tentang Anak yang hilang di <Lukas 15 :11 - 32>, dimana si Anak bungsu meminta warisan dari ayahnya yang belum meninggal. Kemudian dengan harta warisan itu, si Anak bungsu berfoya-foya di negeri yang jauh sampai habis semua uangnya, dan dia melarat dan kelaparan sampai harus mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan ternak babi. Si Anak bungu tidak bertanggung jawab atas harta warisan yang diterimanya.

Namun mari kita belajar dari firman Tuhan tentang tanggung jawab :

1. Melakukan lebih Baik ... lebih baik dari orang-orang banyak dan lebih dari hari ini
<Matius 5 : 40 - 41> Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 

Jika kita melakukan sama dengan yang dilakukan oleh orang-orang lain, maka kita serupa dengan dunia ini, padahal firman Tuhang mengajarkan :

<Roma 12 : 2> Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Melainkan kita harus melakukannya lebih baik dari pada orang-orang lain. Misalkan datang ke kantor untuk bekerja lebih pagi dan pulang lebih malam. Atau tidak sekedar menyelesaikan tugas, melainkan berinisiatif untuk menyelesaikannya dengan lebih baik atau lebih cepat.

Hal penting untuk tidak berpuas diri dengan Prestasi kita saat ini, terutama dengan prestasi dimasa lampau. Bersyukur harus ... namun kita juga harus berusaha lebih baik lagi untuk esok hari. Sebab dalam Prestasi kita Tuhan dipermuliakan, dan kita ingin terus lebih dan lebih lagi memuliakan Tuhan.

Ada quote / kutipan yang terkenal dari Albert Einstein “Insanity: doing the same thing over and over again and expecting different results.”


2. Melakukan tanggung jawab untuk Tuhan
<Kolose 3 : 22 - 23> Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. 

Tuhan memberikan kepada kita semua 3 hal ini “Time, Treasure, Talent”, dalam bentuk dan taraf/ukuran yang berbeda-beda, namun semua itu harus dipertanggung jawabkan. Sebab baik waktu, baik harta kekayaan (uang / Berkat) dan talenta adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita, untuk kita pergunakan seturut rencana Tuhan dan untuk kemuliaan nama Tuhan.

Maka setiap keputusan yang kita ambil, termasuk keputusan untuk menggunakan waktu, harta kekayaan (uang / Berkat) dan talenta, haruslah kita ingat bahwa semua itu adalah untuk Tuhan.


3. Bertanggung jawab mulai dari hal kecil
<Matius 25 : 21> Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 

<Lukas 16 : 10 - 11> "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya ?
Tidak ada hal besar yang terjadi secara tiba-tiba, sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang berfokus pada proses. Tuhan selalu mempersiapkan kita akan hal besar, melalui langkah-langkah hal kecil. Jika kita bisa belajar bertanggung jawab atas hal kecil, maka kita bisa belajar untuk dipercaya atas hal besar.

Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya ? Yang dimaksud dengan harta yang sesunguhnya adalah keselamatan dan jiwa-jiwa untuk Kristus.

Sabtu, 03 November 2012

Peperangan Rohani


We are at war !!! 
Semua kita saat ini dalam peperangan, bukan perang secara fisik seperti dahulu dijaman penjajahan belanda atau jepang. Tetapi kita sedang dalam peperangan secara Rohani.
Sebab di dunia ini adalah 3 macam Roh, yaitu Roh Allah, Roh Manusia dan Roh Jahat.

Apakah betul ada Roh Jahat ? kita kenal dengan istilah Iblis dan setan. Secara bahasa Inggris lebih jelas perbedaan keduanya, ”Devil” yang adalah si jahat yaitu Lucifer dan para mailikat jahatnya. Kata ini diambil dari kata Ibrani SATAN (artinya berlawanan, yaitu berlawanan dari Allah). Dan yang lain adalah ”Evil’  yaitu tindakan jahat karena pengaruh dari Devil atau si jahat.
Untuk pembahasan ini saya menggunakan kata Iblis untuk referensi si jahat.

Iblis yang dijalankan 2 trik kepada dunia saat ini.
Trik yang pertama adalah membuat manusia tidak percaya bahwa Iblis itu ada. Hal ini dibuat sehingga orang yang tidak tau kebenaran, tidak dapat mengusir Iblis dengan kuasa Tuhan Yesus Kristus.
Banyak permasalahan atau sakit penyakit yang disebabkan oleh Iblis, dan jika Iblisnya tidak di tengking maka tidak kunjung selesai.
Meskipun tidak semua adalah karena Iblis. Nanti akan kita bahas lebih dalam mengenai hal ini.

Salah satu contoh adalah Halloween, yang identik dengan kostum seram, tengkorak, penyihir dan labu jack-o-lantern. Sebenarnya adalah malam perayaan Hari Raya semua Orang Kudus (All Saints Day) pada 1 November, yang adalah hari Gereja mendoakan para orang kudus dan para martir.
Juga Peringatan Arwah Semua Orang Beriman (All Souls Day) pada 2 November, yang adalah hari Gereja mendoakan arwah dari semua orang beriman.
Di salah artikan menjadi hari dimana setan-setan bebas berkeliaran

Trik yang kedua adalah membuat manusia takut bahkan sangat takut dengan Iblis. Sekarang banyak film horor, yang melebih-lebihkan kuasa dari Iblis. Film itu menggambarkan Iblis dengan rupa-rupa yang sedemikian seram.
Hal ini membuat orang takut dan berfikir Iblis itu begitu hebat.


Mari kita lihat Firman Tuhan, sebagai kebenaran

<Efesus 2 : 2> Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

<I Yohanes 5 : 19> Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

Berikut ini adalah ayat-ayat dari Injil yang adalah perkataan dari Tuhan Yesus sendiri :

<Yohanes 12 : 31> Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar.

<Yohanes 14 : 30> Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.

<Yohanes 16 : 11> akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Jadi Dunia dan segala isinya berada dibawah kuasa Iblis.

Namun ketiga ayat-ayat injil diatas dikatakan Tuhan Yesus adalah sebelum karya penebusan-Nya, yaitu saat dimana Dia masih hidup di dalam dunia.
Melalui salib, wafat dan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus menang atas iblis dan maut. Hal inillah yang menjadi dasar iman kita.

Kemudian setelah Yesus menebus manusia dari dosa dan maut dengan mencurahkan darah-Nya, Tuhan Yesus berfirman berikut ini :
<Matius 28 : 18> Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Jadi kuasa atas bumi kembali kepada Tuhan Yesus, bahkan tidak hanya kuasa dibumi melainkan juga kuasa di sorga. Sehingga barang siapa yang percaya kepada Tuhan Yesus dan berpegang pada firman Tuhan Yesus akan aman sampai kembali kepada Rumah Bapa.

Jangan salah, kuasa keselamatan hanya tersedia bagi mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dan mengakui-Nya sebagai juru selamat pribadinya. Bagi mereka yang belum melakukan hal itu, maka mereka masih sangat rentan pada tipu daya dan pengaruh iblis.

Bukan berarti kita yang sudah percaya dan mengakui Tuhan Yesus, akan aman-aman saja, tidak tanpa tipu daya dan pengaruh iblis. Melainkan kita perlu untuk hidup dan tinggal dalam Kristus agar bisa aman dari pengaruh Iblis.

Dengan kata lain, selama kita masih hidup di dalam dunia, kita sedang dalam peperangan melawan Iblis. sadar tidak sadar atupun mau tidak mau,  kita harus siap berperang, yaitu peperangan rohani

Untuk berperang, Tuhan sudah sediakan guidance dan persenjataannya.
Mari kita baca Surat Rasul Paulus kepada Umat di Efesus

<Efesus 6 : 10 - 18>
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus

Efesus 6:10-12 mengajar kita beberapa kebenaran penting :
(1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan kekuatan dari Tuhan
(2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita,
(3) Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.


Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan kepada kita.
Persenjataan Rohani itu terdiri dari :

1. Ikatpinggang kebenaran
Kebenaran adalah Firman Tuhan, seperti yang tertulis dalam firman berikut ini :
< Yohanes  17 : 17> Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Dengan Firman Tuhan, kita menjaga kelakukan kita agar benar dihadapan Tuhan
<II Timotius  3 : 16> Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

à Jadi kita SELALU Bertindak sesuai Firman Tuhan dan Firman Tuhan menjadi pegangan kita.

2. Bajuzirah keadilan (breastplate of righteousness)
Istilah ‘keadilan’ di sini bukan dalam pengertian justice melainkan righteousness yaitu keadilan yang diproses berkaitan dan menuju pada kebenaran (truth). Keadilan jika dilepaskan dari kebenaran sejati akan sangat berbahaya. Karena itu keadilan dalam konteks ini menuntut satu relasi langsung dengan kebenaran sejati yang berasal dari Tuhan

Tujuan dari Baju zirah adalah untuk pertahanan, untuk melindungi organ-organ vital dari serangan di mana kalau tidak akan berakibat fatal. Salah satu organ Vital yang dilindungi adalah jantung, yang sering digambarkan sebagai hati.

Baju Zirah ini melindungi hati nurani kita dari serangan Iblis yang ingin merusak hati nurani kita

Amsal 4 : 23> Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 3. Kasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera
 Kasut adalah perlambang dari dasar / pendirian dan perlindungan.
Dasar / pendirian kita adalah injil yang adalah hukum kasih karunia dan pengampunan Tuhan atas segala dosa-dosa kita melalui pengorbanan Kristus.

Juga perlindungan, sebab seperti sekarang sepatu melindungi kita dari tanah, aspal atau benda-benda yang keras atau tajam ataupun dari kotoran. Kasut rohani kita melindungi kita dalam perjalanan hidup kita, akan melindungi kita dari perasaan terluka, kecewa, dan sebagainya bila mengalami tekanan, aniaya, dan hal yang tidak baik lainnya dalam memberitakan Injil berani berkorban dan bayar harga.
  
4. Perisai iman
Sudah jelas dikatakan bahwa dengan perisai iman, kita akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.
Apa panah api si jahat ? adalah semua hal yang dilemparkan / dipanahkan kepada kita. Seperti sakit penyakit, masalah, ataupun godaan. Sebab iblis juga sering menggunakan hal yang ”manis” dan terlihat baik untuk membuat kita jatuh dalam rencana dan tipu dayanya.

<II Korintus  11 : 14> Tidak heran mereka berbuat begitu, sebab Iblis sendiri pun menyamar sebagai malaikat terang!
  
5. Ketopong keselamatan
Ketopong atau helm gunanya untuk melindungi kepala kita. Dalam hal rohani artinya untuk melindung pikiran kita. Iblis akan berusaha mengganggu pikiran kita sehingga kita mempunyai pola pikir yang negatif. Jaga apa yang kita pikirkan …Apa yang terus-menerus dipikirkan,akan menjadi Pola Pikiran

“Positive Thinking, Moves you Positively”

 6. Pedang Roh, yaitu firman Allah,
Dan yang terakhir adalah Pedang Roh, yaitu Firman Allah. Senjata itu adalah senjata penyerang, kita menyerang dan mengalahkan Iblis dengan Firman Allah

Sehingga harus diingat bahwa kita harus jaga perkataan kita, agar jangan sampai ada perkataan kotor, perkataan sia-sia ataupun kutuk keluar dari mulut kita.

<Yakobus  3 : 10> Dari mulut yang sama keluar kata-kata terima kasih dan juga kata-kata kutukan. Seharusnya tidak demikian!  

<Efesus  4 : 29> Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

<Efesus  5 : 4> Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.



Setelah kita tahu tentang persenjataan Rohani, sekarang mari kita pelajari tentang medan pertempurannya.

Tipe / Dimensi Peperangan Rohani

1. Tingkat Dasar:  Mengusir setan dan menyembuhkan yang sakit, serta menguatkan orang lemah.

2. Tingkat Okultisme: Melakukan peperangan terhadap sesuatu yang menghalangi pekerjaan Tuhan, seperti dukun, new age, orang yang membacakan mantera ( penenung) dan pemujaan setan.

3. Tingkat Stategi: Mengikat dan mengusir roh jahat / setan yang menguasai suatu daerah tertentu (teritori), dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Untuk kesempatan kali ini kita membahas peperangan Rohani tingkat Dasar, peperangan tingkat dasar ini dilakukan untuk orang lain maupun untuk diri sendiri.
Peperangan Rohani untuk lingkup pribadi, bisa dan sebaiknya dilakukan oleh semua Murid Kristus. Ingat bahwa kita semua dalam medan peperangan.

<I Petrus 5 : 8 - 9> Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Teknik kita dalam melakukan peperangan Rohani adalah P3D yaitu Pujian, Penyembahan, Puasa dan Doa. Ingat untuk menggunakan kuasa Darah Tuhan Yesus Kristus dalam P3D kita

<Wahyu  12 : 11> Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. 

Secara Rill yang harus kita lakukan dalam Peperangan Rohani adalah :

1. Tunduk Pada Allah dan segala kebenarannya
Tidak mungkin kita bisa melawan Iblis, jika kita sendiri tidak tunduk kepada Allah. Jika kita tidak Tunduk kepada Allah, maka kita masih sekutu Ibilis.

<Yakobus 4 : 7>
 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! 

2. Buat Peta Rohani.
Mari periksa kehidupan dan kebiasaan kita, berdasarkan standard firman dan kehendak Allah.
Apakah masih ada kebiasaan atau sesuatu hal yang tidak sesuai dengan standard firman dan kehendak Allah ? jika masih ada kemungkinan besar itu adalah pekerjaan Iblis dalam hidup kita.
Atau bisa menjadi celah bagi iblis untuk berpijak dalam kehidupan kita.

Salah satu ciri hal semacam ini adalah kebiasaan atau sesuatu hal yang masih bersifat atau menyenangkan Daging. Ingat Daging adalah makanan dari Iblis

Kemungkinan besar setiap dari kita punya kelemahan yang membuat kita cenderung jatuh dalam dosa. Kenali hal itu, baik jenis nya ataupun waktunya.
Bisa saja disaat kita dalam kondisi ”terlalu”, seperti terlalu lelah, terlalu stress, terlalu marah, Iblis menjadi mudah untuk menjatuhkan kita.

<Kejadian 3 : 14> Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

3. Selalu pergunakan perlengkapan senjata Rohani (Efesus 6 : 13-18) dan lakukan P3D.
Senjata Rohani harus dipakai, baik yang pertahanan (Defensif) maupun yang menyerang (Offensif), sebab tidak mungkin prajurit berperang tanpa senjata.
Menyerang untuk menghacurkan kebiasaan ataupun serangan iblis dalam kehidupan kita, Bertahan untuk tidak terpengaruh oleh serangan Iblis

<II Korintus 10 : 3 – 4> Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.

Doa adalah suatu keharusan, tanpa doa tidak mungkin kehidupan Rohani kita bisa bertumbuh. Doa adalah Relasi dengan Roh Kudus. Sekarang ini Pujian dan Penyembahan juga sering kita lakukan.
Tapi Puasa, seperti masih asing dan jarang kita lakukan

Orang Farisi melakukan puasa 2x dalam seminggu, seperti tertulis dalam ayat ini
<Lukas  18 : 12> aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Jadi puasa itu penting, sebab dengan puasa kita melemahkan daging dan mempertajam Roh kita.
Ingat ajaran Tuhan Yesus, bahwa ada Jenis Iblis yang tidak dapat diusir kecuali dengan Doa dan Puasa.

<Matius  17 : 21> Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.

4. Bersekutu dengan Pasukan Allah
Iblis tidak sendiri, maka orang percaya pun tidak boleh sendiri, melainkan harus berkumpul dalam Komunitas dan Gereja.

<Kisah Para Rasul  5 : 12> Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.

Dalam komunitas, kita punya Saudara-saudari seiman yang bisa berperang bersama-sama, saling membantu, saling menyemangati dan saling membentuk.

<Amsal  27 : 17> Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Milikilah seseorang yang kepadanya kita bisa share tentang peperangan Rohani kita, sesorang yang dapat dipercaya, yang imannya teguh dan dapat menjadi inspirasi dalam peperangan kita. Sebisa mungkin haruslah gender yang sama.


Sebagai penutup ingatlah bahwa didunia ini hanya ada 2 pilihan, yaitu Ikut Tuhan atau Ikut Iblis. Tidak ada pilihan di tengahnya.
Hati nurani yang benar pasti di pengaruhi oleh Roh Allah. Jika kita punya pilihan untuk menggabungkan Roh Manusia dengan Roh yang mana, Roh Allah atau Roh Manusia. Jika Roh Manusia bergabung dengan Roh Allah maka hati nuraninya baik dan terwujud dalam tindakan dan karya hidupnya, sebaliknya jika Roh Manusia bergabung dengan Roh Jahat.

<Efesus 4 : 27> dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.