Selasa, 27 November 2012

Cakap Bertanggung Jawab

Kata Bertanggung jawab (Responsibility), sering kita dengar karena seiring dengan pertumbuhan kita, baik umur maupun kedewasaan, semakin banyak hal yang dipercayakan kepada kita. Dan disaat semakin banyak hal dipercayakan, maka seharusnya semakin banyak juga tanggung jawab kita. 

Ingat dan percayalah bahwa kita semua memiliki tanggung jawab, paling sederhana namun yang paling penting adalah bertanggung jawab atas kehidupan yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Semua ini harus kita kita pertanggung jawabkan saat kita berhadapan dengan Tuhan, seperti firman Tuhan berikut ini :

<Pengkotbah 12 : 14> Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.

Oleh karena itu, marilah kita belajar mengenai tanggung jawab.
Setiap dari kita memilik tanggung jawab, baik tanggung jawab atas sebuah perusahaan besar yang berisikan ribuan orang ataupun tanggung jawab atas keadaan fisik diri sendiri. 

Pengertian dari Tanggung jawab adalah kemampuan kita untuk membuat keputusan dan kesanggupan kita untuk menerima konsekuensi atau hasil dari keputusan kita itu.

Jadi tanggung jawab pastilah berhubungan dengan “Keputusan” atau dengan kata lain dengan “Kuasa”. Tanpa kuasa atau keputusan maka tidak ada tanggung jawab.

Ada quote / kutipan yang terkenal dari komik / film Spiderman, yaitu “Great power comes with great responsibilities”. Kekuatan yang besar (atau bisa dibilang kuasa), haruslah disertai dengan tanggung jawab yang besar juga. Sebab jika hanya memiliki kekuatan atau kuasa tanpa tanggung jawab, maka kita cendrung berbuat dosa, berbuat semena-mena (semaunya) dan malah menjadi penjahat. 


Salah satu hal yang menjadi sumber kekuasaan di dunia ini`adalah Uang. Penggunaan uang adalah salah satu point dimana kita belajar bertanggung jawab. Sesungguhnya belajar bertanggungjawab untuk menggunakan uang, harus diimbangi dengan tanggung jawab untuk mendapat atau menghasilkan uang. Jika kita diberi uang, atau diberi kuasa untuk mempergunakan uang, yang bukan hasil jerih payah atau kerja kita sendiri, maka cenderung kita tidak bertanggung jawab dan berfoya-foya.

Ingat cerita / perumpamaan Tuhan Yesus tentang Anak yang hilang di <Lukas 15 :11 - 32>, dimana si Anak bungsu meminta warisan dari ayahnya yang belum meninggal. Kemudian dengan harta warisan itu, si Anak bungsu berfoya-foya di negeri yang jauh sampai habis semua uangnya, dan dia melarat dan kelaparan sampai harus mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan ternak babi. Si Anak bungu tidak bertanggung jawab atas harta warisan yang diterimanya.

Namun mari kita belajar dari firman Tuhan tentang tanggung jawab :

1. Melakukan lebih Baik ... lebih baik dari orang-orang banyak dan lebih dari hari ini
<Matius 5 : 40 - 41> Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 

Jika kita melakukan sama dengan yang dilakukan oleh orang-orang lain, maka kita serupa dengan dunia ini, padahal firman Tuhang mengajarkan :

<Roma 12 : 2> Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Melainkan kita harus melakukannya lebih baik dari pada orang-orang lain. Misalkan datang ke kantor untuk bekerja lebih pagi dan pulang lebih malam. Atau tidak sekedar menyelesaikan tugas, melainkan berinisiatif untuk menyelesaikannya dengan lebih baik atau lebih cepat.

Hal penting untuk tidak berpuas diri dengan Prestasi kita saat ini, terutama dengan prestasi dimasa lampau. Bersyukur harus ... namun kita juga harus berusaha lebih baik lagi untuk esok hari. Sebab dalam Prestasi kita Tuhan dipermuliakan, dan kita ingin terus lebih dan lebih lagi memuliakan Tuhan.

Ada quote / kutipan yang terkenal dari Albert Einstein “Insanity: doing the same thing over and over again and expecting different results.”


2. Melakukan tanggung jawab untuk Tuhan
<Kolose 3 : 22 - 23> Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. 

Tuhan memberikan kepada kita semua 3 hal ini “Time, Treasure, Talent”, dalam bentuk dan taraf/ukuran yang berbeda-beda, namun semua itu harus dipertanggung jawabkan. Sebab baik waktu, baik harta kekayaan (uang / Berkat) dan talenta adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita, untuk kita pergunakan seturut rencana Tuhan dan untuk kemuliaan nama Tuhan.

Maka setiap keputusan yang kita ambil, termasuk keputusan untuk menggunakan waktu, harta kekayaan (uang / Berkat) dan talenta, haruslah kita ingat bahwa semua itu adalah untuk Tuhan.


3. Bertanggung jawab mulai dari hal kecil
<Matius 25 : 21> Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 

<Lukas 16 : 10 - 11> "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya ?
Tidak ada hal besar yang terjadi secara tiba-tiba, sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang berfokus pada proses. Tuhan selalu mempersiapkan kita akan hal besar, melalui langkah-langkah hal kecil. Jika kita bisa belajar bertanggung jawab atas hal kecil, maka kita bisa belajar untuk dipercaya atas hal besar.

Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya ? Yang dimaksud dengan harta yang sesunguhnya adalah keselamatan dan jiwa-jiwa untuk Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar