Keselamatan bagi Mu

BAB I - Rencana Allah dari semula

- Semua baik -
Seperti yang bisa kita baca pada Kitab Kejadian, ketika Allah menciptakan bumi dan isinya, pertama-tama Allah memisahkan terang dan gelap. Kemudian Allah memisahkan daratan dan lautan, sehingga terciptalah Siang dan malam lalu tanah dengan lautan. Kemudian setelah ada hal-hal tadi, maka Allah menciptakan Tumbuhan /pohoh-pohon yang berbiji. Setelah itu baru Tuhan menciptakan binatang. Kisah penciptaan ini bisa kita baca di kitab Kejadian 1 dan 2. Dan dikatakan Tuhan melihat bahwa semuanya itu baik.

Setelah semua hal-hal yang baik itu lengkap, baru Allah menciptakan manusia pada hari yang ke-6. Dari sini saja bisa kita bisa melihat bahwa Tuhan begitu sayang dengan manusia, begitu banyak fasilitas disediakan terlebih dahulu.

Bahkan sebelum menciptakan Adam, Tuhan menciptakan dulu taman di Eden, dengan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya. Juga ada 4 cabang sungai yang membahasi dan menyegarkan taman itu. Dan Tuhan juga menaruh emas dan batuan berharga seperti damar bedolah dan batu krisopras. Sehingga saat Adam diciptakan, dia dapat menikmati semua itu dan memuji Tuhan.

Namun manusia berbeda dengan semua ciptaan-Nya yang lain, karena hanya manusia yang Tuhan ciptakan menurut gambar dan rupanya. Seperti tertulis dalam ayat berikut ini

<Kejadian 1 : 26> Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Rencana Allah dari semua menciptakan manusia dalam keadaan yang sangat baik. Dan di ayat 28 Allah memberkati manusia agar dapat beranak-cucu dan berkuasa ciptaan Tuhan di bumi.

<Kejadian 1 : 28> Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Salah satu contoh bahwa kondisi Adam sangat baik adalah peristiwa dimana Allah meminta Adam untuk memberi nama segala ternak, burung dan binatang lain. Disitu dapat kita lihat betapa hebatnya otak Adam,

<Kejadian 2 : 20a> Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan ….


- Waktunya sampai, kembali menjadi tanah -
Jika kita bandingkan, manusia juga memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh 2 kategori ciptaan Allah yang lain, yaitu Pohon/tumbuhan dan Binatang. Untuk itu mari kita bahas satu persatu

Mari kita lihat ilustrasi yang pertama

Ketika Allah menciptakan pohon, pohon hanya memiliki tubuh jasmani. Dapat kita bayangkan sebuah pohon buah, dimana pohon itu berasal dari biji, yang tumbuh menjadi besar. Kemudian setelah besar dan berbuah buahnya dapat dimakan. Tetapi ”Ketika waktunya sampai, maka kembali ke tanah”.Semua pohon mengalami hal ini, hanya umur pohon saja tidak sama, ada yang ribuan tahun, ratusan taun, ada yang hanya 1 hari saja.

Karena hanya memiliki tubuh jasmani, maka pohon tidak dapat memiliki kehendak atau pikiran atau perasaan. Pohon penghasil karet tidak akan berontak jika petani karet menorehkan batangnya, agar keluar getah karet. Juga jika ada penebang pohon yang datang ke hutang untuk menebang pohon, tidak dapat pohon itu merasakan ketakutan dan lari.



Kategori kedua adalah binatang, mari kita lihat ilustrasi kedua :

Berbeda dengan Pohon, binatang tidak hanya memiliki tubuh jasmani tetapi juga mempunyai Jiwa.

Jiwa terdiri dari Pikiran (Mind), Perasaan (Feelings) dan Kehendak (Will).

Karena binantang memiliki Pikiran, Perasaan dan Kehendak, maka binatang bisa bergerak tidak hanya pasrah seprti pohon. Binatang bisa mempunyai intelegensia dengan taraf yang berbeda-beda.

Ada binatang yang terbatas intelegensianya, seperti ubur-ubur atau kerang. Tapi ada yang dikatakan binatang yang pandai seperti lumba-lumba, simpanse yang bahka memiliki semacam bahasa diantara sesamanya. Ingat bahasa kera yang sering kita tiru ....

Sering juga kita liat bahwa sampai taraf tertentu, binatang ini yang bisa di latih untuk melakukan aktivitas yang di-inginkan oleh manusia.
Banyak contoh di sirkus kita dapat melihat binatang yang bisa di latih, seperti singa, macan, lumba-lumba.

Meskipun masih dilatih dengan umpan atau reward saat bintang melakukan suatu tindakan dan dengan hukuman saat binatang itu membandel atau gagal melakukan suatu tidakan, tetapi karena binatang mempunyai Jiwa maka binatang bisa memilih untuk mendapatkan reward ketimbang hukuman.

Karena namanya binatang maka ada banyak kelemahan seperti binatang hanya memperhatikan sesamanya pada jangka waktu tertentu atau saat ada perlu. Contohnya saat induk anjing baru melahirkan, induk anjing ini sangat memperhatikan dan melindungi anak-anaknya ini. Tetapi nanti pada suatu saat ketika anaknya besar, ada kemungkinan induk anjing itu berhubungan dengan anaknya sendiri.

Jadi walaupun binatang punya jiwa, salah satunya adalah pikiran, namun binatang tidak tau malu atau tidak punya moral.

Meskipun sudah lebih maju ketimbang pohon karena memiliki jiwa, tapi binatang pun ”Ketika waktunya sampai, maka kembali ke tanah”, Saat binatang mati maka habis sudah, kembali ke tanah.

Akan tetapi kenyataan ini banyak tidak dipahami oleh orang Katolik, sungguh tidak alkitabiah jika binatang piaraan mati, dimintakan misa seperti manusia yang meninggal.

Sebagai orang yang sudah mengerti firman, mari kita tinggalkan praktek demikian. Meskipun anjing itu mahal atau anjing yang sudah lama kita pelihara. Karena misa adalah untuk manusia yang memiliki jiwa. Sedangkan binatang tidak memiliki jiwa.

- Jiwa manusia -
Sebagai ciptaan yang lebih tinggi kodratnya, ingat bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sendiri, manusia tidak hanya punya tubuh jasmani dan jiwa, namun manusia di berikan juga Roh.

Mari kita baca dalam ayat berikut ini :
<Kejadian 2 : 7> Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Dari ayat ini ada kata yang menarik yaitu “membentuk manusia”.
Waktu Allah menciptakan Pohon dan bintang, dituliskan bahwa “Allah berfirman …”dan jadilah pohon dan jadilah binatang.
Namun untuk manusia, Allah tidak berfirman, melainkan membentuk dari debu tanah, dan dihembuskan Roh-Nya. Hanya manusia yang dihebusi Roh Allah.

Apa yang terjadi saat Allah menghembuskan Roh-Nya ?
Jawabannya ada di ayat berikut ini :
<Zakaria 12 : 1> Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia

Jadi ketika Allah menghembuskan Roh-Nya maka terciptalah Roh dalam diri manusia, yaitu Roh Manusia. Sehingga manusia terdiri dari Tubuh, Jiwa dan Roh.

Mari kita lihat ilustrasi ke III

Hal ini diteguhkan dengan firman Tuhan dalam <I Tesalonika 5 : 23> 
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Menurut ayat ini Tuhan mengharapkan bahwa tubuh, roh dan jiwa kita terpelihara sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

Berdasarkan ayat-ayat terebut diatas, Manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang punya Roh. Meskipun sebagian orang berpendapat bahwa binatang mempunyai Roh, tidak ada dasar alkitab akan hal ini. Dan jika hal ini betul maka betapa penuhnya alam roh dengan roh-roh binatang karena kita potong ayam, sebelih sapi, babi atau goreng ikan.

Karena manusia punya roh, maka ketika manusia meninggal, tidak habis begitu saja. Mari kita baca dalam ayat berikut ini

<Pengkotbah 12 : 7> dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

Kita semua sedang ”antri”, antri untuk dipanggil oleh Tuhan. Tinggal permasalahan, siapa yang dipanggil duluan. Untuk hal ini tidak seorang pun yang tau. Dan tidak ada seorang pun yang dapat menolak atau meminta perpanjangan waktu.
Rambut putih atau usia tua tidak jaminan akan dipanggil lebih dulu ketimbang yang muda. Apa lagi di akhir dari akhir jaman ini, begitu banyak penyakit aneh-aneh dan orang muda hidup dengan lifestyle yang tidak sehat bahkan cendrung destructive.

Namun ingat, nanti dihari kita dipanggil Tuhan, maka tubuh kita kembali menjadi debu tanah. Tapi roh tidak bisa mati, sebab roh itu kekal, dan menurut kitab suci hanya ada 2 kekal tempat untuk roh yang kekal, yaitu neraka atau sorga.

Dan dalam rencana Allah, roh seharusnya kembali ke hadirat Allah untuk kembali bersatu dengan Allah dalam ke-kekalan.


BAB II - Manusia Jatuh dalam Dosa

- Jangan dengarkan suara iblis -
Tapi baru saja di masa taman eden, dosa masuk ke dunia karen manusia sudah tidak mentaati kehendak Allah, ketika Allah memerintahkan bahwa semua pohon dalam taman ini boleh dimakan, hanya satu pohon yang ditengah, buahnya tidak boleh di jamah apa lagi dimakan. Karena manusia jatuh dalam dosa, maka terputus hubungan yang begitu indah dan intim antara manusia dengan Tuhan

Sebelum jatuh dalam dosa, hubungan Allah dengan Adam dan Hawa, indah sekali. Persekutuan yang erat, dapat kita baca bahwa manusia bisa berjalan-jalan sambil bercakap-cakap dengan Allah dan ditaman Eden.
Manusia tidak taat kepada Allah, karena manusia mulai mendengarkan suara lain selain suara Allah, yaitu suara Iblis. Allah sudah memberikan peringatan yang jelas dan keras dalam ayat berikut ini :<Kejadian 2 : 17> tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Namun kesalahan manusia adalah memberikan kesempatan untuk iblis berbicara. Dosa ketidak-taat tidak akan terjadi jika Hawa tidak memberikan iblis kesempatan untuk berbicara kepadanya. Sebab iblis adalah penipu dan pendusta. Sesuai dengan ayat berikut ini :

<Yohanes 8 : 44> Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Sedangkan Allah tidak pernah berdusta, seperti dalam peringatannya, Allah mengatakan ”sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”.

Jika Allah yang berkata Pasti, maka pastilah terjadi. Apakah Adam dan Hawa langsung mati ? Ternyata tidak, jadi apakah yang mati ?
Yang terjadi kematian roh manusia, sehingg terputusnya hubungan antara manusia dengan Allah. Dengan kata lain, Tuhan menjadi tidak bisa berhubungan dengan manusia yang sudah berdosa. Sebab Allah adalah kudus seperti yang dituliskan oleh Rasul Petrus dalam suratnya berikut ini : <I Petrus 1 : 16> sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Karena Tuhan adalah kudus, hanya orang yang kudus yang dapat melihat Tuhan. Rasul Petrus menuliskan dalam suratnya kepada orang Ibrani hal demikian. <Ibrani 12 : 14> Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

Ketika kita terus berbuat dosa, maka apapun yang kita buat / atau yang kita pikir menyenangkan Tuhan, baik itu pelayanan, maupun persembahan, Tuhan tidak berkenan. Sebab yang dipentingkan oleh Tuhan adalah kesetiaan kita dalam kekudusan. Nabi Hosea berbicara demikian dalam ayat ini :<Hosea 6 : 6> Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

- Semua orang telah berbuat dosa -
Sejak saat itu Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden. Dan semua kita yang adalah keturunan adam dan hawa berada di bawah kuasa dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Seperti yang dituliskan dalam ayat - ayat berikut ini :
<Roma 3 : 23> Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah

<Roma 5 : 12> Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Dan konsekuensi dari dosa sangatlah jelas, seperti dikatakan dalam ayat berikut ini
<Roma 6 : 23a> Sebab upah dosa ialah maut ...

Yang dimaksud dengan maut disini adalah Neraka, sehingga roh semua orang nasibnya akan ke neraka. Semua orang termasuk juga untuk bayi, sebab ada yang namanya dosa Asal, yaitu dosa pemberontakan dari Adam dan Hawa. Dan kita semua adalah keturunan dari Adam dan Hawa, termasuk nabi daud, berikut perkataanya dalam Mazmur : <Mazmur 51-7> Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Satu-satunya manusia yang tidak mempunyai dosa Asal adalah Hanya Tuhan Yesus. Sebab Tuhan Yesus bukan dikandung dari benih manusia laki-laki, melainkan dari benih yang kekal yaitu dari Roh Kudus. Hal ini kita katakan setiap minggu yaitu dalam Syahadat Para Rasul

Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi; dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria; yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan; yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ la akan datang, mengadili orang yang hidup dan mati.

Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan,kehidupan kekal. Amin.

Tuhan Yesus dikandung dari benih Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria. Jadi Tuhan Yesus adalah benar-benar Allah (karena benih dari Roh Kudus) dan benar-benr manusia (karena dilahirkan oleh Perawan Maria).
Sebagai manusia Tuhan Yesus sama dengan kita dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa. Hal ini dikatakan dalam ayat-ayat berikut :

<II Korintus 5 : 21> Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

<Ibrani 4 : 15> Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Ketika kita melihat kembali di ilustrasi III, sebelum kejatuhan dalam dosa, maka relasi Allah dan manusia melaui roh baik, dapat dilihat dengan gambar api yang menyala.
Di saat manusia memiliki hubungan yang baik dengan Allah, dan secara konstan mendapat pengaruh dari Roh Kudus maka dapat kita lihat ada 2 tanda plus yaitu di Jiwa dan di tubuh manusia.

Karena terus menerus berhubungan dengan Allah maka yang dipikirkan dan diomongkan adalah hal-hal yang baik (plus), termasuk juga tindakannya.

Jika ada pengaruh Roh Kudus, maka pengaruh itu akan total kepada semua aspek kehidupan kita.

Namun lihat juga bahwa Iblis selalu ingin menyerang dengan tipu daya. Dan cara iblis menyerang adalah dengan menyerang anggota tubuh kita.

Hawa diserang iblis pertama-tama melalui telinga nya. Setelah Hawa mendengar Iblis, maka anggota tubuh berikutnya yang diserang adalah mata. Hawa dengan matanya melihat bahwa buah pohon itu terlihat baik dan sedap.

Dari telinga dan mata, maka pikiran hawa jatuh dalam jerat tipu daya Iblis.

<Kejadian 3 : 6> Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

Namun pada awalnya sebalum kejatuhan dalam dosa, manusia punya pertahanan terbaik karena selalu berhubungan dengan Roh Allah.

- Dunia Dibawah Kuasa Iblis -
Sekarang mari kita lihat iIlustrasi ke IV, setelah manusia jatuh dalam dosa.

Disini manusia tidak punya lagi hubungan dengan Allah, karena tertutup dosa. Dosalah yang menjadi pemisah antara manusia dengan Allah.

Seperti yang diungkapkan oleh Nabi Yesaya dalam ayat berikut ini 
<Yesaya 59 : 2> tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Karena terpisah dari Allah, maka api dalam roh manusia padam, sehingga pertahanan manusia terhadap iblis menjadi hancur.

Ingat bahwa dari sejak kitab kejadian sudah ditakdirkan bahwa Iblis akan memakan debu tanah, dan manusia itu terbuat dari debu tanah. Sehingga manusia tanpa Allah sudah pasti menjadi makanan iblis

Dapat kita baca firman Allah itu berikut ini :
<Kejadian 3 : 14> Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

Saat tipu daya dan penagaruh iblis masuk kedalam manusia, maka suatu konsekuensi bahwa pikiran dan anggota tubuh manusia menjadi minus. Hal ini terwujud nyata dalam keinginan-keinginan yang jahat, egois, juga perkataan dan tindakan yang jauh dari
ke-kudusan Allah. Manusia menjadi makluk yang begitu egois, keji, bahkan sampai ada istilah

“Homo homini lupus” – Manusia adalah serigala bagi sesamanya.

Manusia karena dosa, membuat baik kehendak, perkataan maupun tindakannya turun derajat ke level binatang, bahkan bisa lebih rendah dari pada binatang.

Karena hukum moral saja, sering dilanggar demi berbagai kepentingan pribadi manusia. Ada ayat-ayat berikut ini yang mengatakan hal demikian :

<II Petrus 2 : 12a> tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan.

<Mazmur 49 : 13> Tetapi dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan, ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.

<Mazmur 49 : 21> Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan

Jadi Manusia tanpa pengertian adalah sama seperti Binatang, apa yang dimaksud dengan Pengertian ? mari kita buka ayat mengenai pengertian, berikut ini

<Amsal 9 : 10> Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.

<Ayub 32 : 8> Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.

Jadi pengertian adalah mengenal yang maha kudus, dengan yang kata lain mengenal Tuhan. Hal ini sangatlah penting karena pengaruh iblis ini sangatlah dasyat, bahkan semua manusia tidak ada yang luput darinya. Hal ini karena percaya atau tidak, seluruh dunia berada dibawah kuasa Iblis.
Betulkah demikian ???
Bukankah Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk beranak cucu, memenuhi bumi dan menguasai isinya segala ciptaan Allah ?

Hal itu sangat betul, hanya sampai manusia jatuh dalam dosa. Karena saat manusia jatuh dalam dosa, dialam roh terjadi serah terima kuasa atas bumi, dari Manusia kepada Iblis.

Berikut ini adalah 5 ayat yang mendasari peryataan diatas.

<Efesus 2 : 2>
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

<I Yohanes 5 : 19> 
Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat..

Berikut ini adalah ayat-yat dari Injil yang adalah perkataan dari Tuhan Yesus sendiri :

<Yohanes 12 : 31>
Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar.

<Yohanes 14 : 30>
Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.

<Yohanes 16 : 11> akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Ketiga ayat-ayat injil diatas dikatakan Tuhan Yesus sebelum karya penebusan-Nya, yaitu saat dimana Dia masih hidup di dalam dunia.
Namun ingat bahwa melaui salib, wafat dan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus menang atas iblis dan maut. Hal inillah yang menjadi dasar iman kita.
Kemudian setelah Yesus menebus manusia dari dosa dan maut dengan mencurahkan darah-Nya, Tuhan Yesus berfirman berikut ini :

<Matius 28 : 18> Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Jadi kuasa atas bumi kembali kepada Tuhan Yesus, bahkan tidak hanya kuasa dibumi melainkan juga kuasa di sorga.
Sehingga barang siapa yang percaya kepada Tuhan Yesus dan berpegang pada firman Tuhan Yesus akan aman sampai kembali kepada Rumah Bapa.

Jangan salah, kuasa keselamatan hanya tersedia bagi mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dan mengakui-Nya sebagai juru selamat pribadinya.
Bagi mereka yang belum melakukan hal itu, maka mereka masih sangat rentan pada tipu daya dan pengaruh iblis.

Bukan berarti kita yang sudah percaya dan mengakui Tuhan Yesus, akan aman-aman saja, tidak tanpa tipu daya dan pengaruh iblis. Melainkan kita perlu untuk hidup dan tinggal dalam Kristus agar bisa aman dari pengaruh Iblis.

Kita harus sungguh-sungguh berusaha agar mengenal Tuhan Yesus Kristus. Jika kita tidak sungguh-sungguh kenal Yesus, dan tidak berubah karakter serupa Kristus maka tidak akan mendapat bagian dalam Sorga. Jika tidak lahir baru maka tidak mendapat bagian dalam keraajaan Sorga, seperti yang disampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri saat Ia bercakap-cakap dengan Nikodemus.

<Yohanes 3 : 5> Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.


BAB III Manusia Setelah Penebusan

- Korban Penghapus Dosa -
Sebelum karya penyelamatan Kristus, umat Israel diajarkan oleh Allah mengenai Korban penghapus dosa dan korban pendamaian. Berikut ini beberapa ketentuan mengenai hal itu dalam kitab perjanjian lama :

<Keluaran 29 : 14> Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.

<Imamat 7 : 37> Itulah hukum tentang korban bakaran, korban sajian, korban penghapus dosa, korban penebus salah, persembahan pentahbisan dan korban keselamatan,

Ketetapan mengenai korban penghapus dosa dan korban pendamaian adalah suatu gambaran atau kiasan akan karya penebusan Kristus. Karena hal tersebut hanya suatu gamabran atau kiasan maka korban itu tidak benar-benar menghapus dosa, atau paling tidak hanya menghapuskan sementara, dan harus diulang dan diulang lagi.

Hal tersebut di katakan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Ibrani :

<Ibrani 9 : 9> Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,

Dan setelah Tuhan Yesus bangkit dari maut, maka penebusan dosa menjadi sempurna. Tuhan Yesus adalah anak domba Allah yang tidak bercacat cela, korban yang sejati yang sempurna Disaat yang sempurna datang maka otomatis yang tidak sempurna akan lenyap, seperti yang diajarkan oleh Rasul Paulus dalam ayat berikut ini :
<I Korintus 13 : 10> 
Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

Tuhan Yesus mempersembahkan dirinya sebagai korban sejati yang membawa kepada penebusan dosa semua manusia. Ia mempersembahkan korban, tubuh-Nya sendiri hanya 1 kali untuk selama-lamanya. Tuhan Yesus bertindak sebagai Iman, Korban dan Altar sekaligus.

<Ibrani 7 : 27> yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.

Berbeda dengan imam dari dunia ini yang juga adalah manusia berdosa. Tuhan Yesus adalah Imam sejati yang tidak berdosa.

<Ibrani 9 : 25> Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.

Jadi karya penyelematan Tuhan Yesus adalah yang final, tuntas dan lengkap. Karena Tuhan Yesus lah yang mengatakannya disaat terakhir-Nya diatas Kayu salib

<Yohanes 19 : 30> Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Tidak akan ada lagi penyelamat lain selain dari pada Tuhan Yesus. Namun hati-hati karena di akhir jama ini akan ada banyak penyesatan, banyak orang yang menyatakan diri sebagai mesias, sebagai nabi, atau sebagai orang suci yang mengajarkan jalan yang sesat.

Beberapa fenomena yang kita sendiri mengalami, bahwa banyak sekte-sekte yang menarik banyak pengikut, namun berakhir dengan bunuh diri masal.

Juga dari aliran ke-Kristenan banyak penyesatan seperti belakang ini heboh dengan injil-injil lain. Seperti injil Filipus, injil Maria Magdalena, injil Yudas, semua itu adalah penyesatan di akhir jaman.

Untuk menghadapi banyak penyesatan ini, apa yang harus kita lakukan ? yang harus kita lakukan adalah mengenal Alkitab kita, yaitu Alkitab yang benar, yang Resmi diakui oleh Gereja Katolik. Karena Alkitab yang Resmi diakui oleh Gereja Katolik, telah disusun berdasarkan hikmat Tuhan oleh para bapak gereja, selama waktu beberapa abad melalui proses yang panjang, diskusi, doa, perdebatan, dan tentunya pewahyuan.

Ingat bahwa segala Tulisan yang diilhamkan oleh Allah adalah baik seperti yang dituliskan dalam ayat berikut ini <II Timotius 3 : 16> Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Dan Alkitab yang Resmi adalah tulisan yang diilhamkan oleh Allah kepada para bapak gereja kita. Santo Heroniumus, salah seorang bapak gereja, beliau yang diminta oleh Paus Damasus untuk merevisi Alkitab Latin, mengatakan bahwa “Tanpa kitab suci, kita tidak mungkin mengenal siapa Kristus Penyangkalan terhadap Kitab Suci adalah penyangkalan terhadap Kristus”.
(dikutip dari prolog Santo Hieronimus untuk buku “Komentar mengenai Kitab Yesaya”)

Kita mengenal Alkitab kita yang benar dan asli, maka kita tau mana yang benar dan mana yang palsu atau salah dan kita bisa terhindar dan tidak goyah saat ada pengajaran-pengajaran yang sesat.

Sebagai ilustrasi, beberapa tahun yang lalu pernah terjadi penipuan melalui e-banking BCA. Hal ini terjadi karena orang-orang tidak paham yang mana link yang benar
http://www.klikbca.com/
http://www.klik-bca.com/
http://www.clikbca.com/
http://www.clik-bca.com/

Juga para pegawai teller bank, dilatih untuk memegang uang dollar yang asli. Sehingga tangganya terlatih dan tau saat nasabah datang membawa dollar yang palsu.


- Keselamatan ada dalam Yesus Kristus -
Kita kita tahu sekarang bahwa Tuhan Yesus menjadi korban penghapus dosa yang sejati, domba Allah yang diberikan untuk kita. Hal ini diberikan oleh Allah Bapa karena begitu besar cinta-Nya bagi kita, seperti dikatakan oleh Tuhan Yesus sendiri dalam ayat ini

<Yohanes 3 : 16> Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Dikatakan diayat diatas diatas, bahwa mereka yang percaya akan memperoleh hidup yang kekal, bukan semua orang.
Jika kita analogikan, Tuan rumah sudah menyiapkan hidangan yang begitu lezat dan semua orang diundang untuk menyantapnya.
Tetapi hanya orang yang mau datang dan makan akan menikmati lezatnya santapan itu. Orang yang tidak mau makan tidak akan menikmati apa-apa. Sama halnya dengan keselamatan.

Menurut kitab suci, keselamatan ada di dalam Tuhan Yesus Kristus. Karena Tuhan Yesus sudah dikaruniakan ke dunia untuk menjemput kita dan mengantarkan kita ke sorga. Hal ini adalah suatu kepastian, karena logika sederhana, hanya orang yang pernah ke sorga yang bisa menuntuk kita ke sorga.

Berikut ini adalah ayat-ayat dalam Alkitab, baik yang dikatakan sendiri oleh Tuhan Yesus maupun dalam surat-surat para rasul

1. <Yohanes 3 : 13> Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.

Maka pastilah kita sampai ke sorga. Sebaiknya kita pilih yang pasti, karena hal keselamatan adalah keselamatan adalah untuk ke-kekalan / selamanya dan hanya dapat kita pilih saat kita masih hidup di unia. Ingat hidup di dunia hanya 1 kali dan tidak dapat diulang.

Kapankah dikatakan kita mendapat / memperoleh / masuk dalam keselamatan ? bukan saat kita dibabtis, atau juga bukan saat kita menerima Roh Kudus, melainkan pada saat kita sesuai dengan firman berikut ini

<Yohanes 5 : 24> Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Ayat diatas berkata bahwa kita pindah ke dalam hidup saat kita mendengar perkataan dan percaya kepada Tuhan Yesus.Yang dimaksud disini dengan kata ”Percaya” berarti juga ”Melakukan” dan sungguh-sungguh meninggalkan hal-hal yang lain yang bertentangan dengan ajaran atau teladan dari Tuhan Yesus.

Contoh jika kita sungguh percaya pada Tuhan Yesus, maka kita tidak lagi percaya pada ramalan, pada hari-hari baik, namun sungguh beriman kepada Tuhan Yesus.

2. <Yohanes 14 : 6> Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Tuhan Yesus kembali menegaskan bahwa hanya melalui Dialah, kita bisa sampai kepada Bapa di sorga, sesuai dengan perkataanya dalam injil Yohanes diatas.
Namun ayat diatas menjadi kontroversial, dan banyak dipertanyakan sehubungan dengan orang yang tidak beragama Kristen/Katolik, apakah mereka juga bisa masuk ke sorga ?
Bagi mereka yang tidak berkesempatan mengenal Kristus tetapi hidup menurut hati nuraninya, juga punya kesempatan untuk masuk sorga. Sebab yang penting adalah mendengar, percaya dan melakukan firman Tuhan Yesus.

Sebab di dunia ini adalah 3 macam Roh, yaitu Roh Allah, Roh Manusia dan Roh Jahat. Hati nurani yang benar pasti di pengaruhi oleh Roh Allah. Jika kita punya pilihan untuk menggabungkan Roh Manusia dengan Roh yang mana, Roh Allah atau Roh Manusia. Jika Roh Manusia bergabung dengan Roh Allah maka hati nuraninya baik dan terwujud dalam tindakan dan karya hidupnya, sebaliknya jika Roh Manusia bergabung dengan Roh Jahat.

Berikut dasar ayat Alkitab untuk penyataan diatas

<Roma 2 : 14 – 16> Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.

Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

3. <Yohanes 3 : 18> Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

4. <Yohanes 3 : 36> Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.

5. <Kisah Para Rasul 4 : 12> Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Ingat nama ini adalah Yesus Kristus, yaitu Yesus yang adalah Kristus atau mesias atau juru selamat, lbukan Yesus yang lain. Sebab banyak orang yang bernama Yesus, namun hanya Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juru Selamat.

Meskipun menurut kitab suci, keselamatan ada di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tapi saya tidak boleh menghakimi apakah seseorang akan masuk atau tidak di dalam sorga. Karena penghakiman adalah hak Tuhan dan hanya milik Tuhan,
Seperti yang dikatakan dalam ayat-ayat berikut ini

<Ibrani 10 : 30> Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

<Matius 7 : 1> Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.

<Roma 2 : 1 dan 3> Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.

Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?
Jangan kita menghakiman orang lain, karena diri kita pun tidak sempurna. Namun ingat bahwa kita tau apa yang sempurna, yaitu keselamatan yang sempurna ada di dalam Tuhan Yesus, mari kita mengusahakan juga dengan sempurna.


- Yesus Kristus adalah Hukum kasih -
Tuhan Yesus tidak hanya jalan keselamatan yang sejati, seperti yang kita pelajari dibagian sebelumnya. Namun Tuhan Yesus Kristus juga adalah hukum kasih. Karena hukum kasih maka hadir juga kasih karunia pengampunan dosa.

Sebab dahulu sebelum kehadiaran Tuhan Yesus, dalam hukum taurat perjanjian lama, tidak ada pengampunan dosa. Seperti yang tertulis dalam ayat berikut ini :

<Roma 8 : 1 – 2> Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

Yang dimaksud dengan hukum dosa dan hukum maut adalah hukum Taurat. Agar lebih jelas, di jaman Yesus hanya ada 3 macam hukuman, yaitu di cambuk sampai mati, di rajam (dilempari batu) sampai mati dan di salib sampai mati.

Semua hukuman ini berujung pada kematian. Tidak ada pengampunan, tidak ada kesempatan kedua. Konsekuensi dosa sangatlah jelas yaitu kematian.

Sebagai ilustrasi, mari kita lihat kisah anak yang hilang yang kita baca perumpamannya dalam <Lukas 15 : 11 - 24> Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.


Anak bungsu itu sangat kurang ajar bahkan durhaka, karena meminta warisan sebelum bapanya meninggal. Diperparah bahwa anak bungsu menghabur-hamburkan harta warisan itu dengan berfoya-foya di negeri yang jauh.

Jika menurut hukum taurat seharusnya anak bungsu ini dirajam sampai mati, seperti yang kita baca dalam ayat berikut ini :

<Ulangan 21 : 18 – 21> Apabila seseorang mempunyai anak laki-laki yang degil dan membangkang, yang tidak mau mendengarkan perkataan ayahnya dan ibunya, dan walaupun mereka menghajar dia, tidak juga ia mendengarkan mereka, maka haruslah ayahnya dan ibunya memegang dia dan membawa dia keluar kepada para tua-tua kotanya di pintu gerbang tempat kediamannya, dan harus berkata kepada para tua-tua kotanya: Anak kami ini degil dan membangkang, ia tidak mau mendengarkan perkataan kami, ia seorang pelahap dan peminum. Maka haruslah semua orang sekotanya melempari anak itu dengan batu, sehingga ia mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu; dan seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut."

Tetapi dalam perumpamaan tersebut, Tuhan Yesus mengambarkan sang bapa sebagai seorang sangat baik hati dan pengampun. Anak itu diberikan kasut, jubah, dan cincin. Disini hukum kasih karunia, yang diberikan begitu melimpah bagi si anak bungsu. Begitu juga akan disediakan orang berdosa yang mau bertobat dan kembali kepada Tuhan Yesus. Dapat kita baca betapa kasihnya bapa dalam ayat berikut ini :

<Lukas 15 : 20> Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Contoh lain dalam kisah alkitab, yaitu seorang perempuan yang tertangkap berjinah, dalam perikop injil Yohanes berikut ini

<Yohanes 8 : 1 – 11> tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Dalam perikop diatas, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengatakan bahwa menurut hukum tauta, perempuan itu harus
di rajam sampai mati. namun kembali Tuhan Yesus mengajarkan hukum kasih karunia dan mengampuninya.

Contoh terakhir perihal hukum kasih adalah yang dialami oleh salah satu penjahat disamping Tuhan Yesus. Penjahat itu meminta agar mengingat dia, saat Tuhan Yesus masuk surga.

<Lukas 23 : 42 – 43> Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Pengorbanan Tuhan Yesus dengan mencurahkan darah-Nya guna menebus kita, dari situlah mengalir keselamatan dan cinta kasih sejati.

<Yohanes 15 : 13> Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Berdasarkan hukum kasih itulah juga, kita sebagai orang yang menerima keselamatan karena pengorbanan Tuhan Yesus, maka kita tidak boleh menghakimi.

Karena dalam hukum kasih tidak ada penghakiman, yang ada adalah pengampunan.


- Manusia Dalam Proses Kesempurnaan -
Setelah kita menerima dan percaya pada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, maka langkah berikutnya adalah menerima Roh-Nya yaitu Roh Kudus.

Mari sekarang kita melihat ilustrasi V, yaitu keadaan manusia setelah Tuhan Yesus menebus kita.

Waktu kita dibaptis, kita dibaptis atas nama Bapa, Putra dan Roh kudus, maka pada saat itu juga kita menerima Roh Kudus dan kita juga menjadi warga kerajaan surga dan menjadi anak-anak Allah.

<Galatia 4 : 6> Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

<Yohanes 1 : 12> Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Maka sebagai anak-anak Allah, kita menerima Roh Kudus sehingga Roh kita berfungsi kembali, bangkit kembali.

Penghalang hubungan kita dengan Allah, yaitu dosa dipatahkan, ingat tidak masalah betapa parahnya dosa kita atau betapa dalamnya kejatuhan kita dimasa lalu, tidak perlu putus asa. Yang perlu adalah datang kepada Tuhan Yesus dan memohohon pengampunan-Nya


Sebab firman Tuhan berkata dalam ayat ini <Mazmur 103 : 12> sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.

<Yesaya 1 : 18> Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

<Mikha 7 : 19> Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

<I Yohanes 1 : 9> Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Tuhan akan mengampuni, membuang jauh-jauh dan melupakan dosa, dan pelanggaran kita.
Kemudian Tuhan akan memulihkan dan membangkitkan kita kembali. Sebab didalam Yesus ada pengharapan dan hari esok. Seperti yang dikatakan oleh ayat ini

<Lukas 1 : 37> Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Ada hal yang menarik dalam ilustrasi V, dimana terdapat perbedaan dengan ilustrasi III dan IV. Dalam Ilustrasi III disaat sebelum manusia jatuh dalam dosa maka perkataan dan perbuatannya ”Plus” karena pengaruh Roh Allah terhadap roh manusia.


Kemudian dalam ilustrasi IV, setelah manusia jatuh dalam dosa maka perkataan dan perbuatannya ”Minus”

Namun setelah penebusan dapat kita lihat bahwa lingkaran itu kosong, tidak ”Plus” maupun ”Minus” karena pengaruh Roh Jahat / Iblis terhadap roh manusia.


Di ilustrasi V, lingkaran itu kosong ..... Mengapa demikian ?

Karena akankah positif atau akankah negatif, semua tergantung pada pilihan-pilihan yang kita buat setiap harinya.

Jika kita mau ber-relasi dengan Tuhan maka akan perkataan dan perbuatan kita ”Plus”, karena pengaruh dari Roh Allah. jika tidak maka perkataan dan perbuatannya ”Minus” karena Roh Jahat / Iblis akan masuk. Ingat bahwa seluruh dunia ada di bawah kuasa Iblis (baca halaman 19 : BAB II – Manusia Jatuh Dalam Dosa, bagian Dunia Dibawah Kuasa Iblis).

Semakin kita ber-relasi dengan Tuhan / Ginosko, maka kita semakin mendengar suara Tuhan dan sungguh-sungguh mempunyai karakter Kristus.

Untuk bisa mempunyai relasi yang intim dengan Tuhan, tidak ada jalan lain selain bertekun dalam kitab suci dan bergaul dengan Roh Kudus.

Firman Tuhan mengajarkan kepada kita dalam surat Rasul Paulus kepada orang Ibrani berikut ini <Ibrani 8 : 10> Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Firman Tuhan bisa berupa 2 hal yaitu ”Logos” dan ”Rhema

Logos adalah pengetahuan (yang tertulis) dan merefer kepada diri/pribadi Kristus.
Rhema adalah perkataan / pewahyuan Kristus melalui Roh Kudus.

Firman untuk Akal Budi – adalah Logos

Berarti kita me-masuk Firman ke dalam akal budi dan pengertian kita.
Caranya dengan melakukan :
Baca
Dengarkan
Pelajari
Hafalkan

Secara riil bisa dilakukan dengan contoh sebagai berikut :
1. Membaca Firman.
2. Membaca Renungan harian / Buku-buku Rohani.
3. Mendengarkan Kotbah.
4. Sharing / diskusi dengan komunitas (komsel).

Firman untuk Hati – adalah Rhema

Rhema adalah perkataan / pewahyuan Kristus melalui Roh Kudus untuk diri kita pribadi.

Ingatlah bahwa diperlukan dahulu Logos dulu untuk bisa terjadi Rhema. Seperti yang tertulis dalam ayat injil Yohanes berikut ini <Yohanes 14 : 26> tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Dan untuk bisa menjadi Rhema, Firman harus dilakukan. Seperti yang tertulis dalam ayat berikut ini  <Yakobus 1 : 22> Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Kemudian yang penting juga dalam berelasi dengan Tuhan adalah berelasi dengan Roh Kudus, sebab Allah itu Roh, maka nya manusia diberikan roh agar dapat terjadi persetujuan yang erat Dan Seperti saat kita ”in”/intim berhubungan dengan Tuhan, sering kali kita ber-bahasa Roh.

Seperti yang dituliskan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di korintus, dimana saat kita berbahasa Roh, kita berhubungan langsung dengan Roh Allah, sehingga Iblis tidak dapat mengertinya. Bahasa Roh kita langsung sampai kepada Tuhan.

<I Korintus 14 : 2> Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.

Bahasa roh itu perlu untuk berhubungan/ber-relasi dengan Tuhan. Dapat kita teliti bahwa banyak pembicara ataupun pemimpin gereja internastional, biasanya ber-bahasa roh 2-3 jam sehari.

Namun ingat bahwa bahasa roh itu adalah karunia, pemberian Allah. Dan Allah akan memberikan kepada siapa yang hendak diberikannya, bukan berarti bahwa orang yang tidak memiliki bahasa Roh itu kurang beriman.

Bukan demikian !! tetapi jika Allah telah meng-karuniakannya kepada kita, maka sudah layak dan sepantasnya kita menggunakannya dengan maksimal untuk ber-relasi dengan Allah yang adalah Roh.

<I Korintus 12 : 10> Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.


Penutup

Ketika manusia tidak mempunyai hubungan dengan Allah, maka Iblis si penguasa dunia ini, akan gampang mempengaruhi bahkan mengendalikan kehidupan kita. Salah satu contoh adalah pengaruh iblis dalam hal perkataan. Perkataan seseorang sering menjadi sumber masalah, menjadi pemicu pertangkaran. Seperti nasehat firman Tuhan mengenai perkataan berikut ini

<Amsal 18 : 21> Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Perkataan seseorang bisa mempengaruhi kita, begitu juga perkataan kita bisa mempengaruhi orang lain. Seperti omongan miring / gosip bahkan fitnah akan seseorang. Itu adalah bisikan setan.

Jika tidak berelasi dengan Tuhan melalui Firmanya dan Roh kudus, maka kita tidak kenal kebenaran, sehingga omong kosong kita bisa hidup benar di hadapan Allah. Tanpa kekuatan firman, tanpa kekuatan Roh Kudus, maka kita cuma rohani secara jasmani saja.

Ketika tidak ada yang melihat, kita segera jatuh bahkan berlari kepada dosa.

Jika kita tidak bertobat sungguh-sungguh, melainkan hanya secara gambaran jasmani saja. maka kita hanya rohani secara jasmani dan hati kita tetap jauh dari Tuhan.

Kita tidak ingin ”selesai” begitu saja didunia ini, sebab siapapun kita, dimanapun kita, tidak ada seorangpun yang akan lolos dari penghakiman Tuhan. Apakah anda mau dihakimi dan akhirnya dalam neraka, dalam hukuman kekal ?

Semoga anda berkata tidak, dan berusaha untuk mengenal jalan keselamatan sejati dan yang pasti. Ingat janganlah kita menunda untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, dan belajar untuk memiliki relasi dan karak Kristus karena kita tidak tau kapan waktu kita berakhir.

Jadi selama masih ada waktu, kita pergunakan kesempatan yang Tuhan masih sediakan untuk kita.

<II Petrus 3 : 15> Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

Dan perintah-perintah Tuhan itu tidaklah berat, jika semua didasari oleh kasih kepada Allah, ingat Allah-lah yang pertama-tama mengasihi kita dengan mengutus dan meng-korbankan Putra tunggalnya ganti kita.

<I Yohanes 5 : 3> Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat


Selamat memilih Yesus Kristus, Jalan keselamatan yang sejati. Dan selamat bertumbuh dalam Iman kepada-Nya.

<Kolose 2 : 6 – 7> Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.

Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

”Semua orang perlu Keselamatan ...Namun tidak semua orang menyadarinya ...Seperti semua orang perlu Udara ....
Begitu juga semua orang perlu Keselamatan.”
Dan Keselamatan datangnya hanya dalam Nama Tuhan Yesus Kristus.


Content by Cun Wahono
Edited by Agustinus (2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar