Senin, 24 Maret 2014

Apakah amarah menguasai Saya ?

Alkitab mengajarkan kita untuk Lambat Marah

<Yakobus 1:19>
Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

Dengan kata lain, kita diminta untuk belajar bersabar, sebab amarah tidak mengerjakan kebaikan

<Yakobus 1:20> sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

Tuhan tidak melarang kita marah, karena semasa Tuhan Yesus di bumi pun, Ia pernah beberapa kali marah. 

<Markus 3:5> Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.

<Markus 8:33> Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

<Markus 10:13-14> Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Tapi Tuhan Yesus tidak marah-marah.
Yang menjadi kecendrungan kita adalah tidak dapat mengendalikan marah kita.

<Amsal 20:3> Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.

<Amsal 29:11> Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.

Kita cenderung dari marah, menjadi dengki atau benci, menjadi dendam dan akhirnya kepahitan. Dan ini yang disukai oleh Iblis, sebab kita tidak hanya melukai diri kita sendiri, kita akan melukai orang lain, dan membuat kita kehilangan bagian dalam kerajaan Allah

<Galatia 5:19-21> Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Jadi apa bedanya marahnya Tuhan Yesus dengan marahnya Kita ?
Tuhan Yesus marah terhadap tindakan seseorang, tapi Ia tetap mengasihi orang itu.
Kita cenderung marah terhadap seseorang, apapun tindakannya kita sudah tidak mengasihinya lagi

Padahal dikatakan bahwa kasih tidak pemarah dan tidak menyimpang kesalahan orang lain

Yesus marah untuk memperbaiki orang, kita marah dengan kebencian, cari salah orang. Contoh baik adalah marah dari ibu ke anak nya, agar anaknya baik / berubah. Jangan dendam atau jengkel disaat dimarahi atau dipukul oleh ibu, mungkin caranya saja tidak sesuai.

<I Korintus 13:5> Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Pemarah artinya sering atau suka atau gampang marah, dan Firman Tuhan mengajarkan kita sebagai HambaNya haruslah tidak pemarah

<Titus 1:7> Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,

<I Timotius 3:2-3> Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,

Salah satu hal lagi bahwa Amarah menghalangi doa kita kepada Tuhan

<I Timotius 2:8> Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

<I Petrus 3:7> Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

<Markus 11:23-25>
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."



Jadi apa yang bisa kita lakukan ?
Ada beberapa nasihat dari Firman Tuhan yang bisa kita lakukan untuk mengatasi amarah dan mencegah kita jadi pemarah

1. Buang marah sebelum menjadi amarah, dendam apalagi kejahatan
Ingat bahwa Kristus marah atas tindakan seseorang, namun tetap dalam kasih terhadap orang tersebut. Jika kita belum bisa, maka nasehat Firman Tuhan adalah membuang marah itu

<Kolose 3:8> Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

<Efesus 4:31> Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

<Mazmur 37:8> Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.

Terkadang kita merasa “Berhak” untuk marah, karena kita disakiti dan kita berhak untuk membalas. Ingat kita juga orang berdosa, apakah betul kita berhak ?
Tidak !! karena yang Tuhan Ajarkan adalah saling mengasihi, dan ingat pembalasan adalah hak nya Tuhan, karena hanya Dia yang tau segala hal dan hanya Dia yang Adil.

<Ibrani 10:30> Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

<Roma 12:19> Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

2. Jika kita marah, jangan terpancing untuk berbuat dosa dan jangan lebih dari 1 hari
Ingat sering kita menyesali apa yang kita perbuat, bahkan menyesali apa yang kita katakan. Dan jangan biarkan marah itu tinggal dan ber-akar, sebab disitulah pijakan Iblis.

<Mazmur 4:5> Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.

<Efesus 4:26-27> Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

3. Cepat berikan pengampunan
Tanpa pengampunan, kita juga tidak akan diampuni. Jangan biarkan marah membakar tiket kita ke surga.

<Matius 6:12 dan 14-15> dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." 


Ciri ciri orang yang lahir baru adalah sadar bahwa kita anak Allah

<Kolose 3:13>
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.