Sabtu, 20 Oktober 2012

Iman yang Menyelamatkan


 Satu hal yang menjadi pertanyaan dan kerinduan bahkan perdebatan banyak orang adalah tentang Keselamatan atau dalam bahasa Ingrisnya adalah Salvation.

Hal  Keselamatan sering dihubungkan dengan kematian. Karena semua orang mengalami kematian dan ini adalah kepastian yang dialami setiap orang, namun meskipun semua orang mati tapi tidak banyak yang bisa bercerita apa yang terjadi setelah kematian.
Sehingga hal ini menjadi misterius dan orang ingin ada keselamatan baginya setelah kematian.

Untuk yang tidak percaya tentang kehidupan setelah kematian (bukan reinkarnasi),
hal keselamatan ini tidak penting. Namun kita sudah tau kebenaran, dan kebenaran dalam firman Tuhan berkata  :

 
<Pengkotbah 12 : 7>
dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

Jadi tinggal kemana Roh kita, ke Surga atau neraka ? tentu kita semua mau agar Roh kita bisa kembali bersatu kepada Allah agar bisa dibangkitkan dalam kehidupan kekal bersama Allah.

Yang jadi permasalahan persyaratan untuk bisa masuk ke dalam sorga begitu berat untuk kita laksanakan, karena kita adalah daging dan daging secara dasar / naluri adalah berbuat dosa.


<Roma 7 : 14 >
Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

Intinya sejak hukum taurat diberikan melalui perantaraan Musa, dimulailah dosa. Sebab tidak ada manusia (selain Tuhan Yesus Kristus) yang mampu memenuhi atau mentaatinya dengan sempurna.

<Roma 4 : 15>
Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.

Analogi sederhana nya begini :
Dalam olimpiade di bidang atletik ada perlombaan lompat yaitu lompat tinggi dan lompat galah

Lompat tinggi adalah lomba dimana atlit hanya menggunakan kemampuannya sendiri – tanpa alat, melompat melewati halangan / bar.

Sedangkan lompat galah, adalah dimana Galah / pole dipergunakan sebagai alat untuk membantu Atlet mencapai / melewati rintangan yang lebih tinggi.


Dapat kita analogikan bahwa halangan / bar adalah standard kekudusan / kesucian / kesalehan yang disyaratkan.

Jika sekedar syarat dunia, maka hal itu seperti lompat tinggi, sulit namun masih bisa dicapai dengan kekuatan sendiri

Jika syarat tersebut dinaikkan, mungkin biarawan masih bisa mencapainya. Karena suasana, lingkungan mereka membantu mereka mencapainya, meskipun sulit masih bisa dicapai, seperti penggunaan galah.

<I Petrus  4 : 18>
 Dalam Alkitab tertulis begini, "Kalau orang-orang yang baik pun sudah sukar untuk diselamatkan, apa pula yang akan terjadi dengan orang-orang berdosa yang tidak mengenal Tuhan!"

Namun syarat yang dikehendaki Tuhan seperti menempatkan galah tersebut di bulan. Maka mustahil kita melompatinya.


<Yesaya  55 : 8 - 9>
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Kesalehan dan kekudusan yang kita usahakan tidak ada artinya dibandingkan standard yang ditetapkan

<Yesaya  57 : 12>
Aku akan menyebutkan kesalehanmu dan segala perbuatanmu, tetapi semuanya itu tidak akan berguna bagimu:


<Yesaya  64 : 6>
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Tuhan menetapkan standard yang begitu tinggi bukan karena Ia ingin semua manusia gagal dan binasa, melainkan karena Allah ada Kudus dan sempurna.

<Imamat 19 : 2>
"Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.

<Imamat 20 : 26>
Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.

<Matius 5 : 48>
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Sehingga Ia tidak bisa mengurangi kekudusan ataupun kesempurnaan dari diri-Nya, melainkan Ia ingin agar manusia yang bisa menjadi kudus dan sempurna sama seperti diri-Nya, kembali kepada keadaan manusia seperti sebelum adam dan hawa jatuh dalam dosa yaitu serupa dan segambar dengan Allah dan dalam keadaan ”sungguh amat baik

<Kejadian 1 : 26>
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

<Kejadian 1 : 31> Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.

Alat apa yang bisa kita pergunakan untuk mencapainya ? mencapai standard Allah ??

Jika jawaban anda Pesawat angkasa, seperti itulah pertolongan dari Tuhan, kasih karunia –Nya. Sendiri kita tidak sanggup, namun jika kita masuk dan mengikuti pesawat angkasa maka kita bisa mencapainya.

Dari sejak jaman dahulu, banyak nabi yang menantikan keselamatan, tercatat perkataan dari Perkataan dari Yakub sesaat sebelum dia meninggal

<Kejadian  49 : 18> Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari pada-Mu, ya TUHAN.

Dan keselamatan itu yang datangnya dari Tuhan Yesus Kristus, seperti dikatakan dalam ayat berikut ini:

<Yohanes 1 : 17>
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

 <Ibrani  10 : 1>
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.

<Galatia 3 : 23 – 24>
Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.

Dan oleh karena Kristus maka kita mendapat keselamatan itu

<Roma 8:1 – 4>
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh

<Kisah Para Rasul  4 : 12>
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Mungkin masih ada yang bertanya kenapa hanya dalam Kristus kita mendapat keselamatan itu ?
Karena hanya Tuhan Yesus Kristus yang bisa memenuhi secara sempurna seluruh hukum taurat

<Matius 5 : 17>
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
  
Bahkan mentaatinya sampai mati diatas kayu Salib, itu adalah mati yang sangat terhina (karena sebagai hukuman bagi penjahat berat) dan sangat menderita

<Filipi 2 : 8 – 9>
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama

Karena hanya Tuhan Yesus yang sempurna, maka hanya Dia yang berhak atas access ke sorga, dia sudah membukakan pintu sorga yang tadinya Mustahil karena Hukum taurat dan karena dosa. Namun kita juga bisa mendapat access itu, jika kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam Kita.

<Lukas  7 : 50>
Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, "Karena engkau percaya kepada-Ku, engkau diselamatkan. Pergilah dengan damai!"

<Roma  10 : 10>
Karena dengan hatinya orang percaya, sehingga Allah menerima dia sebagai orang yang berbaik dengan Allah. Dan dengan mulutnya orang mengaku, sehingga ia diselamatkan.

Dengan iman kepada Kristus, terbuka kasih karunia / Grace yaitu pengampunan

<Kolose  1 : 14> di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.

Benar bahwa tujuan dari iman kita kepada Kristus adalah keselamatan.

<I Petrus  1 : 9> karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

Pertanyaan terakhir adalah bagaimana kita memiliki iman kepada Tuhan Yesus Kristus ? atau sama juga bagaimana kita membagikan iman kepada mereka yang belum beriman kepada Tuhan Yesus Kristus ?

<II Timotius  3 : 15>
 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.

<Roma  10 : 17>
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Semua kembali kepada Firman Tuhan, dan yang harus kita lakukan adalah
  1. Baca
  2. Dengarkan
  3. Pelajari
  4. Renungkan
  5. Hafalkan
  6. Lakukan
  7. Bersaksi
Dengan step 1 sampai 6 maka kita bertumbuh Iman, dan dengan step 7 yaitu bersaksi maka kita bisa membagikan iman kepada orang lain.

Kita yang ada disini sudah mengenal dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga kita sudah punya access kepada keselamatan, tinggal permasalahan seberapa besar iman kita yang mempengaruhi level rohani kita.

Yang penting bagi kita adalah bersaksi dan mewartakan kabar baik keselamatan itu bagi orang-orang disekitar kita
  
<Roma 10 : 13 – 17>
Sbab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"


Selamat menjadi Saksi-Saksi Kristus