Selasa, 08 Januari 2013

Taat Membawa Berkat



Selama kita masih hidup maka wajar jika terjadi ada persoalan atau kesusahan atau permasalahan. Apapun namanya, persoalan atau kesusahan atau permasalahan bisa timbul dimana saja dan kapan saja.
Kita tidak perlu takut ataupun khawatir menghadapinya karena janji Tuhan kepada kita sangatlah tegas dan jelas bahwa persoalan atau kesusahan atau permasalahan tidak pernah melebihi kekuatan kita, seperti tertulis dalam ayat berikut ini

<I Korintus 10:13> Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Ditambah lagi bahwa Tuhan bersabda dalam firmanya bahwa rancangan-Nya bagi kita adalah masa depan adalah penuh harapan, seperti tertulis dalam ayat berikut ini

<Yeremia 29:11> Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Bahkan terkadang saat terjadi persoalan atau kesusahan atau permasalahan, adalah kesempaan bagi kita untuk belajar taat, sebab ketaatan kepada Tuhan pastilah membawa berkat. Hal ketaan ini seperti Pesta Perkawinan di Kana, dimana terjadi permasalahan dimana hal Utama yaitu anggur bisa habis

Mari kita belajar dari firman Tuhan tentang Ketaatan melalui perikop Pesta Perkawinan di Kana dalam <Yohanes 2 : 1 – 11>.

Bunda Maria, Tuhan Yesus dan para Murid diundang ke Pesta Perkawinan di Kana di propinsi Galilea. Dan ditulis bahwa ketika mereka (penyelengara pesta / tuan rumah) kekurangan anggur, bunda Maria berkata lepada Tuhan Yesus "Mereka kehabisan anggur."

Sebelum kita membahas tentang ketaatan, ada 1 hal yang menarik untuk kita bahas terlebih dahulu yaitu dari kejadian di ayat 3 diatas. Bunda Maria tau lepada siapa Ia harus mencari solusi disaat terjadi persoalan atau kesusahan atau permasalahan, yaitu mencari solusi kepada Tuhan Yesus.

Bunda Maria tidak mencari pelayan untuk pergi membeli tambahan anggur, ataupun Dia tidak mencari pasangan pengantin, tapi Dia mencari Tuhan Yesus, yang sebenarnya kalau kita pikir tidak ada hubungannya dengan kehabisan anggur. Tapi karena Bunda Maria benar tahu kepada siapa harus minta tolong, yaitu kepada Tuhan Yesus maka Solusi pun tersedia dan mukjizat terjadi.

Tindakan Bunda Maria untuk mencari Tuhan Yesus adalah tepat seperti yang difirmankan Tuhan Yesus sendiri dalam ayat berikut ini

<Yohanes 14 : 6> Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Ada baiknya kita pelajari dahulu sedikit cara dan kebiasaan pernikahan dijaman Tuhan Yesus, 2000 tahun yang lalu di Israel. Dijaman dulu acara pesta Perkawinan diadakan di rumah bukan di hotel atau restoran seperti kita sekarang. Dan tempatnya menggunakan Tenda sebagai atap dan alas lantai dengan tiker / karpet.

Kita ingat juga bahwa israel pada dasarnya adalah daerah berpasir karena dekat padang pasir, berbeda dengan iklim di Indonesia. Di pintu masuk biasanya ada tempayan / gentong yang digunakan untuk untuk pembasuhan, yaitu untuk membersihkan diri (tangan dan kaki) sebelum masuk ke tempat pesta. Di pesta perkawinan di Kana ini tertulis bahwa ada 6 tempayan.

Kemudian diayat 5, Bunda Maria menyuruh pelayan - pelayan untuk melakukan apa yang diperintahkan yesus. Dan diayat 7, Tuhan Yesus menyuruh mereka untuk mengisi tempayan-tempayan itu penuh dengan air. Disini para pelayan tunduk taat untuk mengisi tempayan – tempayan itu. Kita harus ingat bahwa jaman dulu adalah tidak mudah untuk mengisi air. Harus ke sumur dahulu yang terkadang jauh dari Rumah, menimba air kemudian membawa air itu kembali ke rumah. Ini 6 temayan yang masing-masing isinya 2 sampai 3 buyung (atau kita sebut gayung biar memudahkan).

Para pelayan tunduk dan taat meskipun tidak mengerti kenapa Tuhan Yesus menyuruh mereka melakukan hal ini. Karena biasanya tempayan - tempayan itu diisi sebelum pesta, untuk para tamu membasuh guna membersihkan diri (tangan dan kaki). Sehingga tempayan - tempayan tidak dipakai lagi setelah pesta dimulai, karena para tamu sudah pada datang semua. Mereka tidak paham, tidak mengerti dan tidak masuk akal mereka, Namur tetap taat melakukan perintah Tuhan Yesus. Hal ini sama seperti Abraham saat disuruh keluar dari tanah Hur dan saat Abraham disuruh mengorbankan Ishak.

Ingat bisa saja para pelayan menolak untuk melakukan perintah Tuhan Yesus. Karen Tuhan Yesus adalah tamu, bukan boss mereka, bukan tuan rumah. Atau bisa sja para pelayan melaporkan kepada tuan rumah dan mempertanyakan perintah Tuhan Yesus yang aneh. Namun karena pelayan taat, maka mukjizat bisa terjadi, sebab dimana ada tuntuk taat, disana mukjizat terjadi, disaat itu Berkat datang. Tunduk taat haruslah di dukung / disertai oleh IMAN.

Satu hal lagi tentang ketaatan para pelayan ini dapat kita baca diayat 8 dan 9. Para pelayan disuruh untuk men-cedok dan membawa air kepada Pemimin pesta. Saya berasumsi bahwa ketika para pelayan men-cedok dan membawakan kepada Pemimpin pesta, yang dibawa masihlah air. Baru saat pemimpin pesta mengecap, maka air itu berubah menjadi anggur.

Hal ini sekali lagi membutuhkan ketaatan dan iman dari para pelayan, karena bisa saja mereka menolak untuk membawa air (yang nyata-nyata baru mereka isi dari sumur) kepada Pemimpin pesta. Mereka bisa di cambuk, dipukul karena menghina tuan rumah, si Pemimpin pesta. Namun mereka tetap taat dan beriman

Para pelayan mendengarkan suara Tuhan dan mereka Taat. Hal ini pun masih berlaku untuk kita saat ini, dimana jika kita mendengar Suara Tuhan maka kita harus taat melakukan.

1. Datang berulang-ulang.
2. Biasanya tidak enak untuk daging (tidak sesuai kesenangan / keinginan kita).