Sabtu, 21 April 2012

Tidak melihat namun percaya


Salah satu peristiwa penting setelah Paskah adalah peristiwa Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Tomas. Tomas bersikeras untuk tidak mau percaya sebelum dia sendiri membuktikan dengan mata dan tanggan-nya bahwa Tuhan Yesus Kristus benar-benar bangkit.

Melalui peristiwa ini, kita bisa belajar dari pengalaman yang dialami Tomas mengenai Iman. Karena hidup rohani kita didasari oleh Iman, dan tanpa iman semua sia-sia.


Peristiwa Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Tomas dapat kita baca di injil  <Yohanes 20 : 24 – 29>.

Di perikop sebelum ditulis bahwa Tomas tidak hadir saat Tuhan Yesus pertama kali menampakan diri kepada Tuhan Yesus. Dan Tomas tidak percaya saat 10 orang murid yang lain memberikan kesaksian bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dan menampakan diri kepada mereka. Kesaksian ini bukanlah sekedar kesaksian biasa, namun kesaksian dari 10 orang. Dan 10 orang ini juga bukan orang asing yang tidak dikenal oleh Tomas, melainkan 10 orang para murid yang pastinya dikenal dan dipercayai oleh Tomas.
Juga sebelumnya di pagi hari minggu paskah, pernah ada kesaksian tentang Kebangkitan Tuhan Yesus dari Maria Magdalena, Petrus dan Yohanes.

Dan di ayat 25, Tomas memberikan suatu pernyataan, suatu syarat bagaimana dia dapat percaya
"Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." 2 syarat yang diberikan oleh Tomas, dan 2 syarat ini berkenaan dengan mata untuk melihat dan tangan untuk merasakan.

Banyak orang juga berpegang pada syarat yang dikatakan oleh Tomas. Sehingga bagi mereka semacam ini, hal mengenal Tuhan menjadi agak sulit. Namun seperti untuk Tomas, Tuhan Yesus tidak akan akan pernah menyerah dan akan mengadakan mukjizat demi mukjizat dan akan menjamah mereka secara pribadi.

Bagi kita di jaman sekarang ini, Tuhan Yesus mengatakan ” Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”. Percaya inilah yang kita sebut sebagai Iman, seperti yang dituliskan dalam Surat Rasul Paulus kepada orang Ibrani

<Ibrani 11 : 1>.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

 Tanpa iman, rohani kita tidak akan bertumbuh dan betapa sengsaranya kita, karena iman adalah dasar dari pengharapan.
Abraham disebut sebagai bapa orang beriman, karena Abraham percaya pada janji Allah. Kisahnya dapat kita baca dalam kitab <Kejadian 12 : 1 – 5>. Tuhan menjanjikan Abraham jika ia pergi dari kampung halamannya, maka Tuhan akan membuat ia menjadi bangsa yang besar, memberkatinya dan membuat nama masyur

”Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.”

Abraham percaya dan berangkat pergi dari negeri / kampung halamannya, meskipun ia belum melihat apa yang dijanjikan. Namun Abraham percaya dan sungguh ia menjadi bahagia karena Tuhan selalu menepati apa yang dijanjikannya.


Bagi kita sekarang, Iman masih sangat penting. Salah satu contoh penggunaan iman adalah saat kita membaca dan merenungkan Alkitab. Alkitab berisikan tulisan kesaksian orang-orang, para nabi, para murid dan kesaksian dari Tuhan Yesus sendiri. Kesaksian-kesaksian tentang kuasa Tuhan, tentang penggenapan janji-janji Tuhan, maupun janji-janji Tuhan untuk kita sendiri.

Percayakah kita ? berimankah kita ? dituliskan dalam kitab Yakobus<Yakobus 2:26>
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Sama seperti Abraham, dia percaya kepada janji Tuhan dan berbuat, yaitu dengan melakukan perintah Tuhan untuk pergi dari negerinya.
Selain alkitab, iman kita juga bisa bertumbuh melalui kesaksian-kesaksian orang beriman lainnya. Kita bisa mendengar kesaksian dari papa-mama, dari Romo, dari pembimbing rohani
Mari kita uji, percayakah kita akan firman dan janji-janji Tuhan ? kemudian sudahkah kita berbuat untuk mewujudkan iman itu ?


Jika kita beriman dan berbuat, maka pasti Tuhan akan berkarya den mewujudkan janjiNya untuk kita. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah kita harus bersaksi. Sebelumnya kita mendengar kesaksian dari kitab suci dan dari orang-orang lain, sekarang setelah kita mengalami adalah kewajiban kita untuk bersaksi agar iman orang-orang yang mendengarnya dapat bertumbuh dan dikuatkan.

Ingatlah juga bahwa kesaksian-kesaksian kita dapat mengalahkan tipu daya iblis, seperti tertulis dalam kitab <Wahyu  12 : 11a>
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka


Sebagai penutup iman yang sangat penting yang harus kita punya adalah iman bahwa Tuhan Yesus telah datang, menderita, wafat, bangkit dan Tuhan Yesus akan datang kembali untuk menjemput kita pulang ke Rumah Bapa di Sorga.

  
Selamat hidup dan bertumbuh dengan iman yang benar, yaitu iman dalam Kristus Yesus.
dan terus bersaksi akan kebaikan Tuhan Yesus, tuhan kita yang hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar