Jumat, 13 April 2012

Arti Kebangkitan Kristus untuk Kita


Paskah adalah peristiwa terpenting bagi Gereja, bahkan melampaui Natal. Sebab peristiwa paskah adalah kemenangan Tuhan atas Dosa dan Maut, kemenangan inilah yang diwariskan kepada kita semua yang percaya kepada kuasa kebangkitan Kristus.


Dan oleh karena peristiwa paskah, kita kembali mempunyai harapan. Harapan tidak hanya untuk hidup kekal bersama Bapa di surga, tetapi juga harapan yang bisa kita pegang dalam hidup kita didunia ini, dalam menjalani tangtangan dan suka-duka kehidupan.


Kita sudah sering membaca, mendengar dan melihat kisah penderitaan Kristus. Baik melalui kitab suci, melalui Tablo (drama kisah sengsara Kristus) ataupun melalui film. Ada banyak film yang menggambarkan kisah sengsara Kristus melalui Via dolorosa, salah satu film yang terakhir adalah ”Passion of the Christ” yang disutradarai oleh Mel Gibson.

Namun pernahkah kita bertanya mengapa Kristus harus menderita ? apakah penyelamatan harus dilakukan melakui jalan penderitaan ? Dia adalah Tuhan Allah, dan Tuhan Allah pastinya sangat berkuasa dan bisa melakukan segala sesuatu.
Namun mengapa Yesus Kristus taat menjalani jalan salib yang penuh penderitaan ?

Mari kita belajar dari ayat kitab suci dari <Yesaya 53 : 3 - 6>
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

Cukup jelas dituliskan diayat 4 bahwa "penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya". dan dilanjutkan di ayat 5 "Ia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita". 

Mungkin untuk sebagian kita yang kritis masih bertanya mengapa Allah harus menghukum bukankan Allah adalah kasih, seperti yang tertulis dalam <1 Yohanes 4 :8>.
Betul bahwa Allah adalah kasih dan panjang sabar, banyak ayat yang mengatakan hal ini (Mazmur 86:15; Mazmur 103:8, Mazmur 145:8; Yoel 2:13).

Ingat bahwa Allah kita panjang sabar, bukan maha sabar. Yang berarti kesabarannya memang panjang tetapi ada batasnya

<Nahum 1 : 3>
Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah ...

Allah juga adalah Allah yang adil sepeti tertulis dalam <Mazmur 11 : 7> ”Sebab Tuhan adalah adil dan Ia mengasihi keadilan .....”

Oleh karena itu hukuman harus dijatuhkan bagi orang-orang yang telah berbuat dosa. Siapa yang telah berbuat dosa ? saya salah satu orang yang telah berbuat dosa.
Kabar baik yang harus selalu kita ingat bahwa Allah adalah kasih sehingga bisa kita baca apa yang telah dilakukan oleh Tuhan

<Yohanes 3:16>
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

Allah memberikan anakNya yang Tunggal untuk menggantikan kita menerima hukuman dari Allah, Dia menebus kita dari dosa, menanggung penyakit kita, memikul sengsara kita, dan melakukan semua itu sebagai anak manusia. Jadi oleh karena itulah Tuhan Yesus lahir di dunia dan menderita sampai wafat bagi kita.


Pertanyaan menarik selanjutnya adalah mengapa harus wafat di atas kayu salib ?
Jawaban atas hal ini bisa dibaca di ayat  <Ulangan  21 : 23>
”maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu."

Jadi bukan kebetulan atau sekedar cara romawi, Tuhan Yesus wafar di atas kayu salib, Namun karena Tuhan Yesus bersedia untuk dikutuk oleh Allah demi menanggung segala kutuk kita orang-orang berdosa.


Dengan sengsara dan wafat Tuhan Yesus, kita ditebus dari dosa dan dari cara hidup kita yang lama, cara hidup yang sia-sia dan berujung kepada Maut. Kita diterima menjadi anggota keluarga Allah, dan hal ini di wujudkan saat tabir bait suci yang selama ini membatasi Ruang maha kudus Allah yang tidak boleh dimasuki manusia berdosa, terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Ingatlah selalu tentan hal ini.

Salah satu Janji Allah yang terwujud melalui kebangkitan Kristus adalah janji tentang kebangkitan kita sendiri dan dan hidup kekal bersama Allah.

<I Korintus  15 : 20>
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.


Selamat Paskah 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar