Pada tanggal 17 Agustus, kita merayakan Peringatan Kemerdekaan RI. Di hari itu, kita memperingati puncak perjuangan para
pejuang kemerdekaan, namun sekaligus memperingati permulaan perjuangan kita
sebagai para pejuang pengisi kemerdekaan.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kemerdekaan ?
-
Bebas dari penjajahan
-
Bebas menetukan nasib sendiri
-
Bebas dari pengaruh
-
Bebas berbuat sesuka hati ?
-
Bebas korupsi ?
-
Bebas tanpa ada yang mengawasi ?
Dan di tahun 2012 ini, kemerdekaan RI berdempetan dengan
liburan lebaran. Jadi kita dapat menikmati liburan paling tidak 4 hari (tanggal
17 sampai 20 Agustus). Bagaimana kita mengisi kemerdekaan kita selama 4 hari
itu ?
Apakah selama 144 jam itu, kita melakukan hal yang
berguna ? yang membangun ?
Ataukah kita bermalas-malasan, tanpa tujuan dan tanpa
juntrungan ?
Jika kita gali lebih dalam apa itu ke-bebas-an ?
Menurut kamus kata bebas bisa berarti :
- merdeka
(tidak dijajah, diperintah, atau tidak dipengaruhi oleh negara lain atau
kekuasaan asing)
- lepas
sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dsb sehingga dapat bergerak,
berbicara, berbuat, dengan leluasa):
- lepas
dr (kewajiban, tuntutan, perasaan takut, dsb)
- tidak
dikenakan (biaya, pajak, hukuman, dsb)
- tidak
terikat atau terbatas oleh aturan.
Saya ingin meluruskan suatu opini / konsep yang selama
ini keliru tentang kebebasan, sampai-sampai opini / konsep yang salah ini
terbawa dalam hal rohani.
Yaitu Bebas atau Kebebasan berarti tanggung jawab.
Sebab dengan bebas berarti kita terlepas dari sesuatu
hal, untuk melakukan tujuan / hal yang lain. Tidak ada kebebasan yang hanya
berarti bebas dari aturan.
<Roma 6 : 17 – 23 >
Tetapi
syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu
dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Aku mengatakan hal ini secara manusia
karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa
kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada
pengudusan.
Sebab waktu
kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kamu petik
dari padanya? Semuanya itu
menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah
kematian. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu
menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan
sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi
karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Ingatlah selalu bahwa Tuhan Yesus Kristus menebus kita
dengan darah-Nya yang mahal untuk membebaskan kita dari dosa, maut dan terutama
dari cara hidup kita yang lama.
<I Petrus 1
: 18 – 19>
Sebab kamu
tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi
dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak
atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama
seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Tuhan Yesus menebus kita bukan karena siapa kita, ataupun
perbuatan kita. Namun penebusan adalah rahmat.
<Titus 3 :
5> pada waktu itu Dia
telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan,
tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan
yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Sama dengan firman dalam surat Rasul Petrus tadi, Firman
Tuhan di Roma 6 : 22 tadi berkata bahwa setelah kita dimerdekakan dari dosa, kita
setelah menjadi hamba Allah. Jadi dari tunduk kepada dosa, kita bebas dari
dosa, agar kita bisa tunduk pada kehendak Allah.
Adalah Tidak benar bahwa setelah kita dimerdekakan, kita
menjadi Bebas, yaitu bebas untuk mengisi
hidup dengan melakukan semua yang kita mau.
<Galatia 5 : 13>
Saudara-saudara,
memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan
kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan
layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Sebab Tujuan Tuhan menyelamatkan kita dari dosa dan maut
adalah untuk mengembalikan kita kepada Rencana-Nya.
Apa rencana Tuhan bagi kita ? pastinya berbeda-beda
antara satu dengan lainnya
Namun demikian janji Tuhan bagi setiap kita :
<Yeremia 29
: 11>
Sebab Aku ini
mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah
firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Kita hanya punya dua pilihan, dan pilihan itu jelas,
yaitu menjadi Hamba Dosa atau Hamba Allah.
Tidak ada tengah-tengah !!!
Ingat daging atau keinginan daging adalah dosa, atau jika
belum menjadi dosa, maka cenderung / terpikat oleh dosa.
<Roma 7 : 5>
Sebab waktu
kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum
Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.
<Roma 8 : 6 - 8>
Karena
keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai
sejahtera.
Sebab keinginan
daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging,
tidak mungkin berkenan kepada Allah.
<Galatia 5 : 17>
Sebab keinginan
daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan
keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki.
<Galatia 5 : 19 – 21>
Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat
dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Hal yang menjadi doa kita pertama-tama adalah : Bebaskan
Aku, yah Tuhan
Ø Bebaskan
dari Dosa
Ø Bebaskan
cari kebiasaan-kebisaan yang tidak berkenan
Ø Bebaskan
dari pemikiran yang salah (ingat tentang Benteng dan kubu iblis dalam pikiran
kita)
Kita harus meminta pembebasan ini dari Tuhan sebab firman
Tuhan berkata
<Mazmur 49 : 8>
Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya, atau
memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya
Namun setelah kita terbebas, ingat bahwa doa selanjutnya
adalah : Pimpin Aku, yah Tuhan
Agar kita bisa menjadi hamba-Nya dan hidup melakukan
seturut kehendak-Nya.
<Roma 8 : 14> Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah
anak Allah.
<Galatia 5 : 18> Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak
hidup di bawah hukum Taurat.
Dan doa yang tidak kalah penting dari kedua doa diatas
adalah Doa mohon Roh ke-taat-an.
Sebab doa Asal, terjadi karena Adam dan Hawa tidak taat
kepada perintah Allah.
Dan sebaliknya kehebatan Tuhan Yesus adalah Taat sampai
mati
<Filipi 2 : 8>
Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
<Roma 5 : 19> Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi
orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang
benar.
Dan unsur
terpenting dari Hamba adalah Ketaatan,
seperti yang dapat baca dalam firman Tuhan berikut ini :
<Roma 6 : 16>
Apakah kamu
tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai
hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati,
baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang
memimpin kamu kepada kebenaran?
Doa-doa
tadi lebih penting dari pada doa meminta berkat, sebab jika kita menjalani
hidup sebagai hamba-Nya, janji Tuhan adalah :
<Matius 6 :
33>
Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu.
<Filipi 4 :
19>
Allahku akan
memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus
Yesus.
Dengan kita hidup sebagai hamba Tuhan, dan berlimpah
kasih karunia dan berkat maka yang Tuhan harapkan dari kita adalah bersaksi,
menjadi teladan dan melayani orang lain.
<Lukas 21 :
13>
Hal itu akan
menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
<I
Korintus 8 : 9>
Tetapi jagalah,
supaya ke[bebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
<I
Timotius 4 : 12>
Jangan
seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi
orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
<I
Korintus 7 : 35>
Semuanya ini
kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu
dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar
dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Dengan kesaksian, teladan dan pelayanan, kita membawa
orang lain kepada Tuhan, agar mereka juga dijamah oleh Roh Kudus dan
mendapatkan juga kemerdekaan dan kebebasan karena Nama, Darah dan Iman kepada
Tuhan Yesus Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar