Pikiran adalah pelopor dari tindakan
<Amsal 23 : 7>
Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.
(For as he thinketh in his heart, so is he)
Namun Pikiran kita ini lemah, dengan mudah terpengaruh oleh berbagai hal dari lingkungan kita.
Salah satu contoh adalah pikiran kita begitu dipengaruhi oleh mata
Mari kita ambil beberapa contoh sebagai bukti :
Apakah betul gambar ini bergerak ?
Dunia mengajarkan kita untuk mengandalkan diri dan pikiran ....
Padahal begitu lemah pikiran kita. Firman Tuhan juga berkata :
<Yeremia 17 :5>
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Iblis tau akan hal ini. Dan disinilah peperangan terjadi, sini lah Battlefieldnya
Strategi Iblis dari jaman dulu sampai sekarang tetap sama, sejak dari kejadian 3 sampai jam anda membaca renungan ini, yaitu dengan Tipu Muslihat
<Yohanes 8 : 44>
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Iblis sudah tidak punya kuasa lagi sebab kuasa iblis sudah di hancurkan saat Kristus Menang dan bangkit. Iblis hanya punya tipu daya
Seperti yang dikatakan oleh Rasul Petrus dalam Ayat yang sudah sering kita dengar.
<I Petrus 5 : 8> Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Dikatakan disini Iblis hanya bisa mengaum-aum saja sebab dia sudah tidak punya gigi. Singa mana yang langsung menelan ? Singa ompong tentu saja, karena kebiasaan singa adalah bersembunyi, menerkam baru mengaum.
<Mazmur 17 : 12>
Rupa mereka seperti singa, yang bernafsu untuk menerkam, seperti singa muda, yang mengendap di tempat yang tersembunyi.
<Mazmur 22 : 14>
mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.
Namun ketika membaca ayat diatas, ada hal yang menarik, dikatakan diayat tadi “seperti singa”. Seperti singa berarti bukan singa, ini juga sebenarnya adalah tipu daya.
Tipu daya agar kita takut kepada singa atau lebih dalam lagi agar kita menjadi sesat, sebab singa sesungguhnya adalah Kristus Yesus. Seperti yang tertulis dalam ayat-ayat berikut :
<Wahyu 5 : 5>
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
<Wahyu 10 : 3>
dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
Iblis sesungguhnya digambarkan sebagai ..... ular, ular tua. Berikut ayat-ayat yang mengatakan hal itu.
Dikatakan disini Iblis hanya bisa mengaum-aum saja sebab dia sudah tidak punya gigi. Singa mana yang langsung menelan ? Singa ompong tentu saja, karena kebiasaan singa adalah bersembunyi, menerkam baru mengaum.
<Mazmur 17 : 12>
Rupa mereka seperti singa, yang bernafsu untuk menerkam, seperti singa muda, yang mengendap di tempat yang tersembunyi.
<Mazmur 22 : 14>
mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.
Namun ketika membaca ayat diatas, ada hal yang menarik, dikatakan diayat tadi “seperti singa”. Seperti singa berarti bukan singa, ini juga sebenarnya adalah tipu daya.
Tipu daya agar kita takut kepada singa atau lebih dalam lagi agar kita menjadi sesat, sebab singa sesungguhnya adalah Kristus Yesus. Seperti yang tertulis dalam ayat-ayat berikut :
<Wahyu 5 : 5>
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
<Wahyu 10 : 3>
dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
Iblis sesungguhnya digambarkan sebagai ..... ular, ular tua. Berikut ayat-ayat yang mengatakan hal itu.
<Kejadian 3 : 1>
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
<Wahyu 12 : 9>
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
<Wahyu 20 :2>
ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
Mengapa iblis menyamar menjadi seperti singa ?
<II Korintus 11 : 14>
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.
<Kisah Para Rasul 20 :30>
Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Jadi kita ingat senjata iblis adalah tipu daya, dan strateginya adalah menipu pikiran manusia, sehingga karena manusia membangun benteng dan kubu berdasarkan keangkuhan mereka.
Dan benteng dan kubu ini menentang pengenalan akan Allah. Seperti yang dijelaskan oleh Rasul Paulus.
<II Korintus 10 : 4 - 5>
Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Dengan adanya benteng dan kubu ini, iblis menggunakannya untuk kepenting dia. Karena kita tidak dapat mengendalikan pikiran, Kita menjadi tidak dapat mengendalikan tindakan.
Beberapa contoh benteng yang pernah atau masih kita alami :
1. Sakit hati
meskipun dada yang terasa sakit, sebenarnya yang sakit adalah pikiran. Pikiran kita yang penuh dengan ego, amarah, dendam, dengan kata lain penuh keangkuhan. Keangkuhan karena merasa kita seharusnya tidak mengalami apa yang kita alami, dan kita berhak untuk membalas. Karena keangkuhan inilah maka terbentuk benteng dan kubu yang disebut sakit hati. Dan diatas benteng dan kubu inilah iblis menari-nari.
<Ayub 5 : 2>
Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.
<Ayub 21 : 25>
Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan.
2. Pornographi
Tuhan Yesus sudah menetapkan standar, seperti yang tertulis dalam injil matius.
<Matius 5 : 28>
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Dan spikiran negatif bertumbuh jika dipelihara setelah 21 hari, begitu juga dengan kebiasaan yang terus terbawa setelah 20 kali. Pornographi menjadi benteng dan kubu yang akan menghalangi rencana Allah karena kita hidup dalam dosa dan jauh dari kekudusan Allah.
3. Pendosa yang tidak layak mendapat kasih karunia Allah
Ini adalah benteng karena masa lalu. Salah satu resep special dalam tipu daya iblis adalah masa lalu. Mengapa masa lalu, karena seperti iblis tau bahwa dia tidak punya masa depan, iblis ingin manusia juga tidak punya masa depan.
Berdasarkan masa lalu, iblis menipu manusia sehingga terbelenggu oleh benteng dan kubu dari kegagalan masa lalu, atau karena omongan/perkataan orang dari masa lalu.
Tipu daya iblis dengan masa lalu ini seperti membuat kita menyetir hanya dengan melihat kaca spion/rear view mirror.
Melihat masa lalu bukannlah hal yang buruk, bahkan kita perlu belajar dari masa lalu, seperti ada baiknya kita melihat dari kaca spion. Namun jika terus-menerus, maka kita akan kehilangan arah untuk masa depan, dan kita tidak dapat melihat kemana kita berjalan. Sehingga kehancuran menjadi adalah suatu kepastian
Seberapa parahpun dosa dan masa lalu kita, Tuhan menjanjikan mengampuni dosa kita, memulihkan dan menjadikan kita ciptaanNya yang baru.
<Yesaya 1 : 18>
Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
<I Tawarikh 7 : 14>
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.
<I Yohanes 1 : 9>
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
<II Korintus 5 : 17>
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
4. Sombong Rohani
Ini adalah salah satu benteng yang berbahaya. Karena benteng ini tidak terdeteksi, tidak disadari, baik oleh orang lain maupun oleh diri sendiri. Jika tidak sering-sering menguji hati dan motivasi sampai sudah terlambat
<Amsal 14 : 12 dan Amsal 16 : 25>
Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Banyak orang beriman yang hatinya menjauh dari Tuhan. Mungkin tetap rajin beribadah, rajin ke gereja bahkan rajin baca firman, tetapi semua itu tidak didasari oleh hati yang rindu akan Tuhan
<Yesaya 29 : 13>
Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
Diatas adalah beberapa benteng dan kubu yang sering kita alami, namun setiap dari kita mungkin masih punya benteng dan kubu lain yang masih mengikat dan menghalangi karya dan rencana Tuhan terwujud.
Segeralah identifikasi untuk dapat robohkan benteng dan kubu itu. Sebab benteng dan kubu itu membuat kita menghabiskan waktu dan energi untuk bergumul dengan hal yang sia-sia. Padahal begitu besar dan luar biasanya rencana Tuhan untuk kita, kepada hal inilah kita harus memfokuskan waktu dan energi kita
Lalu bagaimana cara kita untuk menang dan merobohkan benteng dan kubu dalam pikiran kita ? Caranya adalah dengan menggunakan Senjata Allah yang memerdekakan kita, seperti yang tadi kita baca dalam <II Korintus 10 : 4 - 5> Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah
yaitu senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yaitu Firman (bisa juga dalam puji-pujian dan doa).
<Efesus 6 : 17> dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
Firman Tuhan ini adalah kebenaran, dan kebenaran akan mengalahkan tipu muslihat iblis
<Yohanes 17 : 17>
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Yohanes 14 : 6>
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
<Yohanes 8 : 32>
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Yang tidak kalah penting juga adalah kita harus punya kerendahan hati untuk mau dimerdekakan dan diubahkan oleh firman itu. Sebab selalu ingat bahwa tanpa kerendahan hati, firman itu bisa menjadi bentang dan kubu Kesombongan Rohani.
Saya tutup dengan 2 ayat berikut ini
<Efesus 6 : 12>
Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Kita masih darah dan daging dan mustahil kita menang dalam peperangan dalam pikiran melawan iblis yang adalah roh. Sehingga kita perlu Roh Allah untuk membantu kita memikirkan yang dari Allah
<Roma 8 : 5>
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
<Wahyu 12 : 9>
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
<Wahyu 20 :2>
ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
Mengapa iblis menyamar menjadi seperti singa ?
<II Korintus 11 : 14>
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.
<Kisah Para Rasul 20 :30>
Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Jadi kita ingat senjata iblis adalah tipu daya, dan strateginya adalah menipu pikiran manusia, sehingga karena manusia membangun benteng dan kubu berdasarkan keangkuhan mereka.
Dan benteng dan kubu ini menentang pengenalan akan Allah. Seperti yang dijelaskan oleh Rasul Paulus.
<II Korintus 10 : 4 - 5>
Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Dengan adanya benteng dan kubu ini, iblis menggunakannya untuk kepenting dia. Karena kita tidak dapat mengendalikan pikiran, Kita menjadi tidak dapat mengendalikan tindakan.
Beberapa contoh benteng yang pernah atau masih kita alami :
1. Sakit hati
meskipun dada yang terasa sakit, sebenarnya yang sakit adalah pikiran. Pikiran kita yang penuh dengan ego, amarah, dendam, dengan kata lain penuh keangkuhan. Keangkuhan karena merasa kita seharusnya tidak mengalami apa yang kita alami, dan kita berhak untuk membalas. Karena keangkuhan inilah maka terbentuk benteng dan kubu yang disebut sakit hati. Dan diatas benteng dan kubu inilah iblis menari-nari.
<Ayub 5 : 2>
Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.
<Ayub 21 : 25>
Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan.
2. Pornographi
Tuhan Yesus sudah menetapkan standar, seperti yang tertulis dalam injil matius.
<Matius 5 : 28>
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Dan spikiran negatif bertumbuh jika dipelihara setelah 21 hari, begitu juga dengan kebiasaan yang terus terbawa setelah 20 kali. Pornographi menjadi benteng dan kubu yang akan menghalangi rencana Allah karena kita hidup dalam dosa dan jauh dari kekudusan Allah.
3. Pendosa yang tidak layak mendapat kasih karunia Allah
Ini adalah benteng karena masa lalu. Salah satu resep special dalam tipu daya iblis adalah masa lalu. Mengapa masa lalu, karena seperti iblis tau bahwa dia tidak punya masa depan, iblis ingin manusia juga tidak punya masa depan.
Berdasarkan masa lalu, iblis menipu manusia sehingga terbelenggu oleh benteng dan kubu dari kegagalan masa lalu, atau karena omongan/perkataan orang dari masa lalu.
Tipu daya iblis dengan masa lalu ini seperti membuat kita menyetir hanya dengan melihat kaca spion/rear view mirror.
Melihat masa lalu bukannlah hal yang buruk, bahkan kita perlu belajar dari masa lalu, seperti ada baiknya kita melihat dari kaca spion. Namun jika terus-menerus, maka kita akan kehilangan arah untuk masa depan, dan kita tidak dapat melihat kemana kita berjalan. Sehingga kehancuran menjadi adalah suatu kepastian
Seberapa parahpun dosa dan masa lalu kita, Tuhan menjanjikan mengampuni dosa kita, memulihkan dan menjadikan kita ciptaanNya yang baru.
<Yesaya 1 : 18>
Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
<I Tawarikh 7 : 14>
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.
<I Yohanes 1 : 9>
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
<II Korintus 5 : 17>
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
4. Sombong Rohani
Ini adalah salah satu benteng yang berbahaya. Karena benteng ini tidak terdeteksi, tidak disadari, baik oleh orang lain maupun oleh diri sendiri. Jika tidak sering-sering menguji hati dan motivasi sampai sudah terlambat
<Amsal 14 : 12 dan Amsal 16 : 25>
Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Banyak orang beriman yang hatinya menjauh dari Tuhan. Mungkin tetap rajin beribadah, rajin ke gereja bahkan rajin baca firman, tetapi semua itu tidak didasari oleh hati yang rindu akan Tuhan
<Yesaya 29 : 13>
Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
Diatas adalah beberapa benteng dan kubu yang sering kita alami, namun setiap dari kita mungkin masih punya benteng dan kubu lain yang masih mengikat dan menghalangi karya dan rencana Tuhan terwujud.
Segeralah identifikasi untuk dapat robohkan benteng dan kubu itu. Sebab benteng dan kubu itu membuat kita menghabiskan waktu dan energi untuk bergumul dengan hal yang sia-sia. Padahal begitu besar dan luar biasanya rencana Tuhan untuk kita, kepada hal inilah kita harus memfokuskan waktu dan energi kita
Lalu bagaimana cara kita untuk menang dan merobohkan benteng dan kubu dalam pikiran kita ? Caranya adalah dengan menggunakan Senjata Allah yang memerdekakan kita, seperti yang tadi kita baca dalam <II Korintus 10 : 4 - 5> Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah
yaitu senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yaitu Firman (bisa juga dalam puji-pujian dan doa).
<Efesus 6 : 17> dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
Firman Tuhan ini adalah kebenaran, dan kebenaran akan mengalahkan tipu muslihat iblis
<Yohanes 17 : 17>
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Yohanes 14 : 6>
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
<Yohanes 8 : 32>
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Yang tidak kalah penting juga adalah kita harus punya kerendahan hati untuk mau dimerdekakan dan diubahkan oleh firman itu. Sebab selalu ingat bahwa tanpa kerendahan hati, firman itu bisa menjadi bentang dan kubu Kesombongan Rohani.
Saya tutup dengan 2 ayat berikut ini
<Efesus 6 : 12>
Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Kita masih darah dan daging dan mustahil kita menang dalam peperangan dalam pikiran melawan iblis yang adalah roh. Sehingga kita perlu Roh Allah untuk membantu kita memikirkan yang dari Allah
<Roma 8 : 5>
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar