Hampir segala sesuatu perlu uang namun uang bukan segalanya.
Dari sisi kegunaan Uang adalah alat tukar.
Dari sisi sejarah Uang sudah ada sejak manusia bisa berkomunikasi.
Dari sisi arti Uang adalah nilai / value.
Prinsip yang harus diingat ... Uang baru berguna saat uang itu digunakan untuk sesuatu. Ini tidak berarti dibelanjakan, tetapi digunakan untuk hal yang berguna.
Bagaimana dari sisi rohani ? Ada 3 hal yaitu :
1. Asal / sumber uang;
2. Pemilik uang itu sendiri
3. Penggunaan uang.
1. SUMBER UANG
Sangat jelas dalam tertulis dalam kitab Amsal
<Amsal 10 : 22> Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya
bahwa sumber uang dan berkat adalah dari Tuhan sendiri.
<Amsal 10 : 22> Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya
bahwa sumber uang dan berkat adalah dari Tuhan sendiri.
Namun kita harus waspada bahwa Iblis juga bisa memberikan uang, namun Iblis tidak bisa memberikan berkat.
Uang dari Iblis akan menjadi jerat yang akan menimbulkan banyak masalah, jarak dengan Tuhan dan akhirnya adalah kebinasaan.
Tuhan juga mengingatkan dalam surat rasul Paulus kepada Timotius
<1 Timotius 6 :10> Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka
bahwa usaha-usaha untuk "memburu" uang akan membuat kita menyimpang dari Iman dan menyiksa diri.
<1 Timotius 6 :10> Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka
bahwa usaha-usaha untuk "memburu" uang akan membuat kita menyimpang dari Iman dan menyiksa diri.
Ingatlah selalu janji Tuhan "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus." <Filipi 4 : 19>
Lihat juga Firman Tuhan di kitab Ibrani
<Ibrani 13:5> Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Tuhan berkata cukupkanlah dirimu, jangan menjadi hamba uang, karena Allah berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita
<Ibrani 13:5> Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
2. PEMILIK UANG
Uang atau kekayaan kita didunia ini bukanlah milik kita. Sebab dengan telanjang kita dilahirkan ke dunia dan dengan tanpa membawa harta apapun kita akan meninggalkan dunia ini. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil.
<Ayub 1 : 21> katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
<Ayub 1 : 21> katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Uang atau kekayaan kita berasal dari Tuhan, maka uang atau kekayaan itu adalah milik Tuhan.
Dan dalam Alkitab berkata tegas tentang PERPULUHAN "ujilah aku"
<Maleaki 3:10>
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
<Maleaki 3:10>
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Perpuluhan bukan memberi kepada Tuhan bukan juga menyogok Tuhan.
Tetapi perpuluhan adalah mengembalikan milik Tuhan.
Abraham yang pertama kali memberikan Perpuluhan/Persepuluhan kepada Melkisedek
<Kejadian 28:22> Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
dan
<Ibrani 7:2> Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.
<Kejadian 28:22> Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
dan
<Ibrani 7:2> Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.
Tuhan Yesus sendiri mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan Perpuluhan, seperti tertulis di Injil Matius
<Matius 23:23> Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
dan juga bisa kita baca di kitab Injil Lukas
<Lukas 11:42> Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
<Matius 23:23> Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
dan juga bisa kita baca di kitab Injil Lukas
<Lukas 11:42> Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
3. PENGGUNAAN UANG
Karena Allah-lah sumber uang yang kita peroleh dan Dia jugalah pemiliknya, maka sudah sepantasnya kita bertanya dahulu kepada Allah sebelum mengunakan uang kita.
Dalam <Kis 8 : 20-21> ada teguran yang keras dari rasul Petrus kepada orang samaria yang bernama Simon; "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus dihadapan Allah"
Kita pun seringkali mencoba membeli karunia Allah dengan uang atau dengan kekayaan kita. Misal dengan hati yang tidak lurus / dengan niatan pribadi, kita memberikan sumbangan untuk pelayanan Allah.
Atau memberikan uang lilin yang besar saat kita berdoa di gua Maria.
Atau memberikan perpuluhan dengan maksud agar diberkati 100x lipat.
Tuhan bersabda dalam <1 Samuel 16 : 7b> "bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati"
Uang yang digunakan dengan hati yang tidak lurus, tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah dan tidak mengerjakan berkat.
Jadi bagaimana seharusnya kita menggunakan uang ?
1. Dengan selalu selalu bertanya apa kehendak Tuhan atas uang ini.
2. Dengan tidak EGOIS - Dengan selalu memikirkan apakah akan memberkati orang lain saat kita gunakan
uang seperti yang kita akan lakukan.
3. Dengan selalu berusaha untuk memuliakan Tuhan dengan uang yang kita gunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar