Seumur hidup kita, banyak hal yang kita pelajari, dari mulai berdiri sendiri, berjalan, berbicara. Termasuk juga banyak jenjang pendidikan yang telah kita lalui.
Jika kita ingat, pada awalnya banyak sekali hal yang tidak kita ketahui dan tidak bisa kita lakukan, meskipun sekarangpun masih banyak juga yang tidak kita ketahui atau bisa kita lakukan.
Tapi semua itu kita pelajari selangkah demi selangkah.
Apa yang sudah kita bisa lakukan haruslah terus dilakukan / dipergunakan. Seperti kita latihan berjalan setiap hari, jongkok, berdiri, melompat. Kita harus latih fisik, yaitu otot-otot kita. Termasuk otot yang penting, yaitu Otak kita
Jika kita tidak pakai atau tidak latih, maka Tuhan akan ambil talenta kita, namun disisi lain jika kita latih dan pergunakan terus maka Tuhan akan terus tambah-tambahkan talenta kita
<Matius 25:28> Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Hal berlatih ini berlaku untuk fisik maupun Rohani dan untuk keduanya itu hanya dapat didasari oleh salah satu dari 2 motivasi yang ada didunia ini. Yaitu motivasi untuk Tuhan atau bukan untuk Tuhan.
Motivasi untuk Tuhan adalah jelas, yaitu berlatih fisik, mental ataupun Rohani untuk menjadi dewasa di dalam Kristus agar kita bisa lebih lagi berkarya untuk Tuhan dalam menjangkau Jiwa.
Sedangkan motivasi yang bukan untuk Tuhan adalah segala motivasi selain yang untuk Tuhan. Misalkan yang paling parah adalah motivasi untuk melawan Tuhan (ini jelas mengikuti iblis), namun juga motivasi untuk kepentingan diri, ini juga jika diteliti ujung-ujungnya akan berujung pada dosa.
<I Tawarikh 25:7> Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN--mereka sekalian adalah ahli seni--ada dua ratus delapan puluh delapan orang.
<II Petrus 2:14> Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk!
Benar untuk berbuat baik perlu berlatih, namun ingat untuk kejahatan juga perlu berlatih. Meskipun untuk berlatih berbuat baik perlu kesadaran dan kemauan yang solid. Namun untuk kejahatan perlu berlatih juga misal orang korupsi tidak langsung korupsi Milyar, tapi dimulai dari ratusan bahkan puluhan ribu. Latihan untuk kejahatan lebih mudah, terkadang malah tidak kita sadari. Karena kejahatan secara gamblang adalah tidak melakukan sesuatu untuk Tuhan.
Ok, mari kita berfokus pada latihan Rohani. Latihan rohani membuat kita bisa hal baru dan latihan juga membuat kita melakukan hal yang bisa kita lakukan dengan lebih baik lagi.
Firman Tuhan mengajarkan kita
<I Timotius 4:7-8> Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Apa itu Ibadah ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia iba·dah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
Namun ingat bahwa kita harus tau dahulu siapa Allah yang benar
<Wahyu 14:12> Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
Secara Riil saja perintah Allah, yang pasti muncul dalam pikiran kita adalah 10 perintah Allah dari <Keluaran 20 : 1 - 17> , yaitu
- Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
- Jangan menyebut nama TUHAN, dengan sembarangan.
- Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat.
- Hormatilah ayahmu dan ibumu.
- Jangan membunuh.
- Jangan berzinah.
- Jangan mencuri.
- Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
- Jangan mengingini istri sesamamu
- Jangan mengingini apapun yang dipunyai sesamamu.
Dari 10 ini sudahkah kita jaga semua, adakah yang kita langgar. Mungkin masalah di nomor 4 mengenai hormat kepada orang tua dan di nomor 7 mengenai beli barang bajakan.
Lalu di akhir jaman ini Tuhan Yesus memberikan hukum atau perintah yang lebih dashyat lagi :
<Matius 22:36-39> "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
<Markus 12:29-31> Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
<Lukas 10:26-27> Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Perintah ini di sampaikan kembali oleh Rasul Paulus.
<Roma 13:9> Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
<Galatia 5:14> Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
Jadi perintah besarnya adalah :
- Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu
- Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Dan jangan lupa perihal amanat agung yang tertulis dalam
<Matius 28:18-20>
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Jadi ada 3 perintah besarnya adalah :
- Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu
- Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
- Jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu
<Filipi 4:13> Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Yang harus kita lakukan adalah berlatih …
Untuk mengasihi Tuhan kita harus berlatih, wujud nyatanya adalah dari memberikan persembahan, memberikan perpuluhan.
Sama hal nya dengan mengasihi sesama, salah satu hal yang bisa kita berikan adalah waktu bagi sesama.
Dan juga untuk memuridkan, kita sendiri harus berlatih dahulu menjadi murid.
Sama seperti bayi …. Pada awalnya pasti sulit. Misal kita sulit berdoa, apalagi memimpin doa atau mendoakan orangJuga sulit memberikan kesaksian, sulit untuk bawa renungan. Namun dengan berlatih dan terus melakukannya, kita semakin terbiasa dan bisa melakukannya dengan baik.
Semua hal besar dimulai dengan kemauan, dan dari hal kecil. Sebab seperti yang diajarkan oleh firman Tuhan berikut ini
<Matius 25:21> Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
<Lukas 16:10> Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Tapi untuk melakukan hal kecil pun harus dimulai dengan kemauan, dan kemauan akan hal-hal rohani ini baru bisa timbul jika kita mengubah mind set.
<Roma 12:2> Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Mind set yang benar adalah yang tidak serupa dengan dunia, sebab kita adalah buatan dan milik Allah untuk pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan oleh Allah sendiri
<Efesus 2:10> Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Mind set kita haruslah menjauhi kejahatan dan terus haus akan kebenaran.
<I Petrus 2:1-3> Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Semakin kita berlatih, maka kita semakin terlatih dan Tuhan akan memberikan porsi yang lebih besar
<Ibrani 5:14> Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Sebagai contoh adalah perumpamaan Orang kaya dan Lazarus dalam <Lukas 16 :19 -31>
Orang kaya ini menderita sengsara di alam maut, apakah dosanya ?
Orang kaya ini sudah memberikan sedekah kepada Lazarus, namun ini bukan hal yang berkenan, apa lagi yang sempurna. Sebab yang berkenan bagi Tuhan adalah memperhatikan orang miskin, bukan sekedar sedekah.
Seperti yang tertulis dalam Injil Matius
<Matius 25:35-36> Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Matius 25:40> Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
<Matius 25:45> Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Jadi sebagai kesimpulan saya rekap lagi langkah –langkah diatas:
- Mengubah mind set untuk hidup dalam Roh dan kebenaran (firman)
- Bangun kemauan untuk berlatih Beribadah (yang artinya taat mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya).
- Lakukan latihan dari hal kecil ( dalam wujud 4 Roda kehidupan Rohani – Doa, Firman, Komunitas, Pelayanan)
- Perdalam hubungan dengan Tuhan (genosko), nanti Tuhan yang akan perluas dan perlebar kapasitas kita.
Saya tutup renungan ini dengan mengingatkan bahwa di-dunia cuma ada 2, yaitu Tuhan atau iblis. Sehingga artinya jika kita tidak sedang berlatih ibadah / rohani berarti otomatis kita sedang berlatih kejahatan yang ujungnya adalah dosa dan kepastian Maut.
Jika kita setia berlatih ibadah dengan benar maka janji Tuhan adalah
<Ulangan 28:13> TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
<Filipi 3:14> dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Selamat Berlatih !!!
-Menjadi Tua sudah pasti, menjadi dewasa adalah pilihan-