Jika kita mendengar Kata Mesir, mungkin salah satu image
yang keluar adalah image padang
Gurun dengan Piramidnya atau juga Martabak Mesir.
Bangsa Israel
sudah 430 tahun hidup bersama dan di dalam bangsa Mesir, seperti tertulis dalam
ayat ini
<Keluaran 12 : 40> Lamanya orang Israel
diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.
Pastinya kehidupan bangsa Israel tidak terlepas, bahkan boleh
dibilang terpengaruh juga oleh budaya, kebiasaan dan juga cara berfikir bangsa
Mesir. Meskipun kita tau bahwa bangsa Israel
hidup terpisah di daerah tanah Gosyen dan bangsa Israel tidak menyembah dewa-dewi
kekejian bangsa Mesir. Namun paling tidak perihal bahan makanan atau cara
mengolahnya atau teknologi-teknologi Mesir, akan juga diasimilasi oleh bangsa Israel .
Ingat bahwa ketentuan soal makanan haram atau halal seperti
dalam Kitab Imamat 11, belum diberikan oleh Allah.
Namun semua kebiasaan akan kemudahan atau kemewahan dari
Mesir ini melambangkan suatu jerat, yang masih relevan juga untuk kita manusia
modern saat ini. Dan Jerat Mesir atau bisa kita sebut juga sebagai jerat
Duniawi, akan membuat kita :
- Tidak bertumbuh rohani / tidak dewasa.
- sehingga Tidak maksimal untuk Tuhan dalam
mengembangkan Talenta / karunia
- sehingga Tidak mendapat bagian dalam Janji / rencana
Tuhan yang terbaik.
Sebelum membahas ke-4 Jerat Mesir ada baiknya kita ingat kembali 10
Tulah yaitu
10 bencana yang didatangkan oleh Tuhan atas bangsa Mesir sebagaimana dikisahkan
dalam Kitab Keluaran pasal 7 sampai 12 :
Kesepuluh tulah tersebut, sesuai
urutannya di dalam Alkitab, adalah:
- (Keluaran 7:14-25) sungai dan semua sumber air
berubah menjadi darah hingga menewaskan ikan-ikan dan semua kehidupam air
lainnya. (bahasa
Ibrani: דָם, Dam)
- (Keluaran
7:26-8:11) binatang-binatang katak (bahasa Ibrani: צְּפַרְדֵּעַ, Tsfardeia)
Hanya sampai disini orang-orang
berilmu dan ahli-ahli sihir Mesir dapat meniru kuasa Allah.
Ingat Dunia punya kuasa dan dapat berbuat
seperti kuasa Allah ….
Namun semua itu
semu / tipuan
Tapi yang benar
/ sejati dan menjadi berkat, hanyalah dari Yesus Kristus yang adalah Allah
sejati yang hidup
- (Keluaran
8:12-15) nyamuk (bahasa Ibrani: כִּנִּים, Kinim)
- (Keluaran 8:16-28) lalat pikat (bahasa Ibrani:
עָרוֹב,
Arov)
- (Keluaran 9:1-7) penyakit (sampar) pada ternak
(bahasa Ibrani: דֶּבֶר,
Dever)
- (Keluaran 9:8-12) barah yang tidak dapat
disembuhkan (bahasa Ibrani: שְׁחִין, Sy'khin)
- (Keluaran 9:13-35) hujan es bercampur api
(bahasa Ibrani: בָּרָד,
Barad)
- (Keluaran 10:1-20) belalang (bahasa Ibrani: אַרְבֶּה, Arbeh)
- (Keluaran 10:21-29) kegelapan (bahasa Ibrani: חוֹשֶך,
Khosyekh)
- (Keluaran 11:1-12:36) kematian anak-anak
sulung dari semua keluarga Mesir. (bahasa Ibrani: מַכַּת בְּכוֹרוֹת, Makat Bekhorot)
Adapun ke-4 jerat itu dapat kita
baca dan pelajari dari 4 perkataan Firaun berikut ini :
1. Cukup di Negeri
ini
Firaun dan bangsa Mesir sudah mengalami tulah 1 sampai tulah
4, yaitu sungai dan semua sumber air berubah menjadi darah; Katak; Nyamuk dan Lalat
pikat. Barulah pada ayat ini Firaun pertama kali mengijinkan Bangsa Israel
beribadah kepada Tuhan hanya dengan syarat – Di negeri mesir ini, tidak perlu
pergi
<Keluaran 8 : 25> Lalu
Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: "Pergilah, persembahkanlah
korban kepada Allahmu di negeri ini."
Perkataan Firaun diatas menjadi jerat yang pertama, yaitu
cara berfikir untuk beribadah atau ber-kegiatan Rohani tapi hidupnya masih “di
Mesir” dengan kata lain masih serupa dengan Dunia.
Padahal Firman Tuhan dengan jelas mengajarkan untuk kita
berubah dengan pembaruan budi atau cara berfikir agar kita tidak serupa dengan
dunia
<Roma 12 : 2> Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Ibadah dan kegiatan Rohani yang dilakukan tidak ada gunanya
jika kita masih menganut cara berfikir dunia dan melakukan hal-hal seperti yang
dunia lakukan, misalnya White Lies,
atau bermain-main dengan kehidupan malam atau dengan kuasa gelap.
2. Jangan Pergi
terlalu Jauh
Jerat yang kedua dapat kita baca dari perkataan Firaun
berikut ini
<Keluaran 8 : 28> Lalu kata Firaun: "Baik, aku akan membiarkan kamu pergi untuk
mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di padang gurun; hanya janganlah kamu pergi
terlalu jauh. Berdoalah untuk aku."
Jerat yang kedua adalah perkataan yang sering kita dengan
bahkan mungkin perkataan yang sering kita ucapkan. Yaitu perkataan “Jangan terlalu Fanatik” jangan extrim.
Dengan perkataan itu, jerat Mesir menahan kita sehingga kita
tidak akan melakukan yang terbaik / maksimal untuk Tuhan. Semua kegiatan
rohani kita pada akhirnya akan menjadi Rutinutas dan kehilangan makna ataupun
kekuatan rohnya.
Harus mengasihi Tuhan dengan segenap-segenap hati, kekuatan, akal budi
Ingat bahwa segala sesuatu di
dunia ini mengikuti “hukum menurun”, yaitu semua akan menurun atau berkurang
nilainya atau rusak seiring dengan waktu. Contoh riilnya adalah tubuh kita
sendiri yang semakin menurun kemampuannya seiring bertambahnya umur, terutama
setelah umur 50 keatas.
Begitu juga halnya dengan
kehidupan Rohani, jika tidak diusahkan naik / bertumbuh dengan maksimal maka
kehidupan Rohani pasti akan menurun dan akhirnya kembali ke jerat 1 yaitu
kembali hidup serupa dunia.
Buat tanda salib saat makan,
disaat orang-orang pada islam
Padahal yang islam, main tenis pakai jilbab.
3. Hanya Laki - laki
Karena Firaun masih mengeraskan
hati dan belum mengijinkan Bangsa Israel pergi beribadah, maka Tuhan kembali
mengijinkan bangsa Mesir mengalami tulah 5 dan tulah 6, yaitu Penyakit (sampar)
pada ternak dan Barah yang tidak dapat disembuhkan.
Baru setelah itu Firaun melonggarkan lagi syaratnya, sebagai
berikut :
<Keluaran 10 : 11> Bukan
demikian, kamu boleh pergi, tetapi hanya laki-laki, dan beribadahlah kepada
TUHAN, sebab itulah yang kamu kehendaki." Lalu mereka diusir dari depan
Firaun.
Hanya laki-laki, kenapa ? Laki-laki adalah symbol dari
Pemimpin, juga symbol dari hal-hal yang penting (dimata masyarakat yang Patriarchal).
Jadi jerat yang ketiga adalah kehidupan Rohani yang Munafik, hanya untuk dilihat orang, namun tidak mengubah secara
fundamental jiwa.
Orang lain akan melihat bahwa terjadi perbedaan, menjadi
lebih Rohani, tetapi apakah tetap rohani disaat orang lain tidak melihat ?
apakah tetap rohani dibalik pintu tertutup ? dan apakah tetap rohani disaat
mengalami masalah ?
Tuhan secara jelas berfirman bahwa kehidupan Rohani mencakup
semua aspek kehidupan kita, dapat kita baca dalam firman berikut ini
<Roma 12 : 1> Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Tubuh adalah keseluruhan dari hidup kita, jadi yang dimaksud
dari firman diatas bahwa kita menjadi murid Kristus setiap saat, dimanapun kita
berada dan kepada siapapun. Tidak hanya Rohani saat di Gereja, namun Rohana
saat di rumah karena marah-marah mulu dengan istri/suami, dengan anak atau
dengan pembantu rumah tangga, atau juga malah Roh-anu saat di kantor atau
bisnis karena masih percaya atau pakai hal-hal gaib, jimat, hari-hari baik,
bahkan sana-sini sering minta bantuan”orang pintar” atau Pawang hujan.
4. Tinggalkan
hartamu
<Keluaran 10 : 24> Lalu
Firaun memanggil Musa serta berkata: "Pergilah, beribadahlah kepada TUHAN,
hanya kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan, juga anak-anakmu
boleh turut beserta kamu."
Banyak orang beri tenaga, waktu, kepintaran, hanya tidak mau
kasih uang / hartanya.
<Galatia 6 : 7> Jangan sesat! Allah tidak membiarkan
diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan
dituainya.
Jika mau uang, maka harus tanam duit.
<Lukas
6 : 38 > Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang
baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan
ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu."
Semua orang mau dapet duit, tapi
tidak bisa kalo tidak kita memberi terlebih dahulu.
<Lukas 10 : 27> Jawab orang
itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Segenap kekuatan = termasuk uang / harta
Sama seperti saat abraham
meninggalkan tanah hur dimana semua ditinggalkan untuk ikut Tuhan atau saat abraham
mempersembahkan Ishak, yang adalah anak satu-satunya
Untuk memutuskan 4 jerat mesir,
caranya hanya ada satu.
Yaitu hidup dalam kebenaran Firman dan dalam pimpinan Roh Kudus