Dalam setiap tahapan hidup manusia selalu ada ke 2 hal yaitu
kebutuhan dan keinginan. Meskipun taraf dan
bentuk kebutuhan dan keinginan berubah dan bertambah seiring bertambahnya usia
dan pendidikan dan keuangan kita.
Misalkan seorang bayi mempunyai kebutuhan akan Air Susu Ibu
(ASI), dan juga memiliki keinginan untuk di gendong atau di elus-elus oleh
ibunya. Ketika beranjak tumbuh balita memiliki keinginan untuk bermain
disamping kebutuhan untuk tidur, dimana terkadang antara keinginan dan
kebutuhan bisa konflik.
Disaat kanak-kanak juga ada kebutuhan dan keinginan sepeti
kebutuhan buku sekolah dan keinginan akan mainan.
Atau di saat usia dewasa, ada keinginan untuk mendapatkan
pasangan hidup, tapi juga ada keinginan-keinginan seperti pacar Pribadi (yang
punya mobil Pribadi, rumah Pribadi, usaha Pribadi), atau keinginan pacar model
yang langsing, cantik.
Disaat kita memahami mengenai pemenuhan kebutuhan dan
keinginan dimasa depan, maka kita kenal hal yang disebut sebagai “Harapan” namun
diiringin juga dengan timbulnya kekhawatiran. Harapan
biasanya berkaitan dengan mendapatkan sesuatu atau melakukan sesuatu di
kemudian hari, sedangkan khawatiran adalah sebaliknya, yaitu kehilangan sesuatu
atau menjadi tidak dapat melakukan sesuatu di kemudian hari.
Namun sebelum beranjak kepada
harapan dan khawatiran, mari kita pahami dulu tentang kebutuhan dan keinginan
Beda antara kebutuhan dan keinginan
Di jaman kita kecil, diajarkan di
sekolah perial kebutuhan dan keinginan. Istilah yang dulu dipakai adalah
Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder dan Kebutuhan Tersier.
Namun secara tidak sadar kita
menjadi rancu, karena ketiga hal itu disebut Kebutuhan, padahal ada yang adalah
kebutuhan dan ada yang adalah keinginan.
Mari kita buktikan, kita
diajarkan bahwa yang temasuk kebutuhan Primer adalah : Sandang, Pangan dan
Papan.
Atau sekarang sudah bukan Papan,
tapi beton. Kan sudah tidak layak tinggal di rumah dengan dinding bilik atau
papan.
Kerancuan kita mulai saat kita
harus membuat keputusan mendetail, contoh perihal Pangan. Betul bahwa Makanan
adalah kebutuhan primer / kebutuhan pokok, namun makanan yang bagaimana ? kita
bisa beli sepotong paha ayam goreng seharga
Rp 6,000 di pasar, atau seharga Rp 9,000 di KFC atau seharga Rp 100,000 di Restoran hotel. Yang mana yang adalah kebutuhan Primer ?
Rp 6,000 di pasar, atau seharga Rp 9,000 di KFC atau seharga Rp 100,000 di Restoran hotel. Yang mana yang adalah kebutuhan Primer ?
Atau perihal sandang, kembali ada baju di mangga dua, ada baju merek Giodarno, ada baju merek Zara.
Jadi yang mana yang adalah
kebutuhan dan mana yang adalah keinginan ??
Jika kita mau jujur terhadap
diri sendiri, meskipun agak rancu karena blur batasan antara kebutuhan dengan
keingina, sebenarnya kita tau yang mana yang adalah kebutuhan. Namun sering
kita di dorong oleh ego sehingga kita menggangap keinginan sebagai kebutuhan.
Kebutuhan adalah hal-hal yang
kita perlukan, secara dasar adalah untuk bertahan hidup, atau secara tingkatan
adalah hal-hal wajib kita punya agar bisa tetap bertumbuh. Seperti kebutuhan
atas makan dan minum, atas alat transportasi, atas komunitas rohani
Waktu pribadi bersama Tuhan.
Berdasarkan consice Oxford Dictionary :
Need = require
(something) because it is essential or very important rather than just
desirable.
Want = have a desire to possess or do (something)
Jadi memiliki kendaraan bisa jadi suatu kebutuhan, meskipun
dulu diajarkan sebagai kebutuhan tertier. kendaraan bisa motor bisa mobil, tapi
mobil BMW atau motor Ninja 250 atau Ducati jelas adalah keinginan.
Sama seperti makanan, makan di Hard Rock cafe jelas adalah
keinginan, bisa kita penuhi kebutuhan makan dengan makan di Warung kita atau
Pempek Mama Elly.
Juga tentang Handphone, tidak perlu Iphone 5 atau Galaxy
note II, cukup HP Smartfen yang hebat dan hemat.
Ingat dan belajar selalu untuk mengkategorikan segala hal
sebagai kebutuhan atau sebagai keinginan. Dan kalo di
kategorikan sebagai kebutuhan maka pastilah harus kita prioritaskan.
Pertanyaanya adalah saat teduh,
Praise and Worship dan baca firman, apakah anda ketegorikan sebagai Kebutuhan ?
atau malah sebagai beban dan kita selalu cari alasan untuk menundanya ?
Mari kita belajar dari firman
Tuhan tentang Kebutuhan dan Keinginan
Tentang kebutuhan, firman Tuhan
berkata dengan jelas dalam ayat – ayat berikut ini
<Filipi 4 : 19> Allahku akan memenuhi segala
keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
<Yohanes 10 : 10b> .... Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
<Mazmur 37 : 25> Dahulu aku muda, sekarang telah
menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak
cucunya meminta-minta roti;
l
Meskipun terkadang defiisi kita
dengan Tuhan tentang kebutuhan itu berbeda, apa yang kita anggap sebagai
kebutuhan, belum tentu dianggap demikian oleh Tuhan.
Namun jika sesuatu hal itu benar
adalah kebutuhan kita dimata Tuhan, maka janji Tuhan untuk selalu memenuhi
kebutuhan / keperluan kita, tidak hanya perkara materi atau uang tapi juga soal
kesembuhan, soal pekerjaan yang baik, soal pasangan hidup, soal keturunan
(anak), apapun itu yang menjadi kebutuhan kita.
Ada 2 point yang harus kita
lakukan agar kebutuhan kita dipenuhi, yang dapat kita ambil dari perikop
berikut ini :
<Matius 6 : 31 – 34>
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah
yang akan kami pakai? Semua
itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di
sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan
Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu
janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
1. Cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya
Apa
itu kerajaan Allah ?
<Roma 14 : 17> Sebab Kerajaan
Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera
dan sukacita oleh Roh Kudus.
Jadi
Kerajaan Allah terdiri dari 2 hal yaitu Kebenaran dan Roh Kudus.
Kebenaran
adalah Firman Tuhan.
<Yohanes 17 : 17>
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran;
firman-Mu adalah kebenaran.
<Yosua 1: 8>
Janganlah engkau lupa memperkatakan
kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau
bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Dan Roh Kudus
berarti kita hidup bukan lagi oleh Daging, melainkan oleh Roh
<Yohanes 3 : 5> Jawab Yesus:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air
dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
<Galatia 5 : 25> Jikalau kita hidup oleh Roh,
baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
àjadi
secara konkrit point 1 adalah Belajar firman, perkatakan firman, jalani
firman dalam
hidup sehari hari dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus.
2. Tidak Kuatir
Dari sejak
kitab keluaran, saat bangsa israel keluar dari tanah mesir dan hidup di padang
gurun, Tuhan sudah mengajarkan untuk tiap-tiap hari menantikan berkat Tuhan,
tidak perlu menimbung dan menumpuk hingga rusak.
<Keluaran 16 : 4 – 5> Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan
menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan
memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba,
apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Dan pada hari yang keenam,
apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan
terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka
sehari-hari."
Tuhan juga
memahami disaat hari ke-6, diberikan 2 kali lipat, karena besoknya hari sabat
dan manna tidak turun
Juga ditekankan
lagi oleh Tuhan Yesus dalam doa bapa kami
<Matius 6 : 11> Berikanlah kami pada hari ini makanan
kami yang secukupnya
Atau dalam Alkitab versi King James “Give us
this day our daily bread”.
Tapi disisi lain perihal
keinginan, Tuhan banyak memberikan peringatan dan larangan. Karena keinginan timbul dari jiwa (pikiran, perasaan, kehendak) dan
biasanya keinginan itu tidak kebutuhan, dengan kata lain tanpa terpenuhi
keinginan kita tetap bisa hidup. Maka keinginan tergantung apa yang kita
masukan dalam pikiran kita. Jika yang masuk baik seturut firman, maka keinginan
kita akan keingingan daging.
Namun harus kita sadari bahwa
keinginan kita sangat-sangat banyak bahkan cendrung sulit untuk dipuaskan. Jika
satu keinginan terpenuhi maka akan timbul keinginan lain
<Pengkhotbah 6 : 7> Segala jerih payah manusia adalah untuk
mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan.
Keinginan – keinginan yang
sangat banyak itu harus di kendalikan dan diarahkan seiring firman Tuhan agar
menjadi keinginan yang benar dan seturut rencana Allah
<Amsal 11 : 23> Keinginan orang benar mendatangkan
bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka.
<I Yohanes 2 : 17> Dan dunia ini sedang lenyap dengan
keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup
selama-lamanya.
<I Petrus 4 : 2> supaya waktu yang sisa jangan kamu
pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Sebab jika tidak diarahkan dengan
firman, maka keinginan dasar kita adalah keinginan daging dan cenderung menjadi
dosa
<Yakobus 1 : 14 – 15> Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh
keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah
dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan
maut.
<Roma 8 : 6 – 7> Karena keinginan daging adalah maut,
tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging
adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah;
hal ini memang tidak mungkin baginya
<Yudas 1 : 23> selamatkanlah mereka dengan jalan
merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai
ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang
dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Contoh keinginan yang salah
adalah saat bangsa Israel meminta Raja atas mereka seperti bangsa-bangsa lain
disekitarnya. Hasilnya adalah raja Saul, kisahnya bisa kita baca di <1
samuel 8 : 4 – 22>. Saya ambilkan cuplikan penting dari perikop itu.
<1 samuel 8 : 19 – 22>
Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata:
"Tidak, harus ada raja atas kami; maka kamipun akan sama seperti segala
bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam
perang."
Samuel mendengar segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada
TUHAN. TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah permintaan mereka dan
angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian berkatalah Samuel kepada
orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing ke kotanya."
Mintalah sesuai rencana Tuhan,
jika tidak membawa masalah. Sebab jika kita terus meminta kepada Tuhan meskipun
itu adalah hal yang jelek maka pada awalnya Tuhan akan berkata ”tidak” namun
jika kita terus meminta pada akhirnya Tuhan akan mengijinkan Iblis untuk
melakukannya untuk kita
<Roma 1 : 24> Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan
kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
-------------------------------------------------------------------------
Firman-firman diatas bukan
mengajarkan kita untuk tidak memilliki keinginan sebab jika keinginan yang
benar terpenuhi, maka hal tersebut bisa memberikan efek yang baik, seperti yang
tertulis dalam firman ini
<Amsal 13 :12> Harapan yang tertunda menyedihkan
hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.
Yang benar adalah :
1. Hidup dalam Firman Tuhan, agar kita memiliki keinginan seturut rencana
Tuhan.
<Roma 12 : 2> Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia
ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Contoh :
keinginan akan pertobatan dari Teman kita, keinginan untuk ziarah ke tanah Suci
atau keinginan untuk menjadi pewarta.
<Amsal 10 : 24>
Apa yang menggentarkan orang fasik,
itulah yang akan menimpa dia, tetapi keinginan orang benar akan diluluskan.
2. Minta baik kebutuhan dan
Keinginan kepada Tuhan Yesus secara specifik dan secara tekun
<Yohanes 16 : 24> Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka
kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
<Yohanes 15 : 7> Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
<Matius 7 : 7> "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
<Ibrani 10 : 36> Sebab kamu memerlukan ketekunan,
supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang
dijanjikan itu.
3. Beriman atau berharap kepada
Tuhan
Harapan
sebenarnya adalah iman, dan harapan atau iman yang benar adalah pada Tuhan
<Yeremia 17 : 5 – 8>
Beginilah firman TUHAN:
"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya
sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Diberkatilah orang yang mengandalkan
TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam
di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir
dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
<Mazmur 62 :6> Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah
harapanku.
<Mazmur 71 : 5> Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.
<Roma 15 : 13> Semoga
Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai
sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah
dalam pengharapan.
Namun ingat disaat kita berkeinginan dan membangun pengharapanan,
disaat itu Iblis menyerang kita dengan menaburkan benih kekuatiran. Firman
Tuhan mengajarkan kita untuk beriman dan disaat yang sama tidak kuatir sebab lawan
dari harapan adalah ke-khawatiran.
<I Petrus 5 : 7> Serahkanlah segala
kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
<Mazmur 55 : 23> Serahkanlah
kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk
selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
<I Korintus 7 : 32a> Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran.
<Filipi 4 : 6> Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang
apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam
doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Takut berbeda dengan kuatir,
sebab Takut ada dasar atau sebab nya atau
objeknya. Kuatir tidak
tidak ada dasar atau sebab atau obyeknya. Dan kuatir atau
cemas biasanya akan sesuatu yang belum tentu terjadi, sama seperti iman dimana
sesuatu yang baik itu belum terjadi atau belum kita dapat namun kita beriman
untuk terjadi atau didapat, kuatir juga beriman bahwa sesuatu yang jelek itu
belum terjadi atau belum kehilangan namun kita beriman untuk yang jelek terjadi
atau kehilangan
Kuatir adalah beriman akan hal
jelek atau kehilangan. Karena dikatakan bahwa yang kita kuatirkan atau cemaskan
malah akan terjadi
<Ayub 3 : 25> Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa
aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.
Memang manusiawi untuk Kuatir karena
kita melihat situasi ataupun karena omongan orang ataupun karena pengalaman
kita sendiri. Tapi tetap Tuhan memerintahkan kita untuk tidak kuatir, sebab
kalo kita kuatir maka kita akan dilanda kesusahan.
<Ayub 20 : 22> Dalam
kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan
sangat dahsyatnya.
Kalo kita kuatir obatnya ada 2
yaitu :
- Berdoa kepada Tuhan Yesus
- Berserah kepada pimpinan Roh Kudus, sebab jika kita ingin atur hidup sendiri, maka kita akan banyak khawatir