Satu hal yang menjadi pertanyaan dan kerinduan bahkan
perdebatan banyak orang adalah tentang Keselamatan atau dalam bahasa Ingrisnya
adalah Salvation.
Hal Keselamatan
sering dihubungkan dengan kematian. Karena semua orang mengalami kematian dan
ini adalah kepastian yang dialami setiap orang, namun meskipun semua orang mati
tapi tidak banyak yang bisa bercerita apa yang terjadi setelah kematian.
Sehingga hal ini menjadi misterius dan orang ingin ada
keselamatan baginya setelah kematian.
Untuk yang tidak percaya tentang kehidupan setelah
kematian (bukan reinkarnasi),
hal keselamatan ini tidak penting. Namun kita sudah tau kebenaran, dan kebenaran dalam firman Tuhan berkata :
hal keselamatan ini tidak penting. Namun kita sudah tau kebenaran, dan kebenaran dalam firman Tuhan berkata :
<Pengkotbah
12 : 7>
dan debu
kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang
mengaruniakannya.
Jadi tinggal kemana Roh kita, ke Surga atau neraka ?
tentu kita semua mau agar Roh kita bisa kembali bersatu kepada Allah agar bisa
dibangkitkan dalam kehidupan kekal bersama Allah.
Yang jadi permasalahan persyaratan untuk bisa masuk ke
dalam sorga begitu berat untuk kita laksanakan, karena kita adalah daging dan
daging secara dasar / naluri adalah berbuat dosa.
Sebab kita
tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di
bawah kuasa dosa.
Intinya sejak hukum taurat diberikan melalui perantaraan
Musa, dimulailah dosa. Sebab tidak ada manusia (selain Tuhan Yesus Kristus)
yang mampu memenuhi atau mentaatinya dengan sempurna.
<Roma 4 :
15>
Karena hukum
Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ
tidak ada juga pelanggaran.
Analogi sederhana nya begini :
Dalam olimpiade di bidang atletik ada perlombaan lompat
yaitu lompat tinggi dan lompat galah
Lompat
tinggi adalah lomba dimana atlit hanya menggunakan kemampuannya sendiri – tanpa
alat, melompat melewati halangan / bar.
Sedangkan
lompat galah, adalah dimana Galah / pole dipergunakan sebagai alat untuk
membantu Atlet mencapai / melewati rintangan yang lebih tinggi.
Dapat kita analogikan bahwa halangan / bar adalah
standard kekudusan / kesucian / kesalehan yang disyaratkan.
Jika sekedar syarat dunia, maka hal itu seperti lompat
tinggi, sulit namun masih bisa dicapai dengan kekuatan sendiri
Jika syarat tersebut dinaikkan, mungkin biarawan masih
bisa mencapainya. Karena suasana, lingkungan mereka membantu mereka
mencapainya, meskipun sulit masih bisa dicapai, seperti penggunaan galah.
<I
Petrus 4 : 18>
Dalam Alkitab tertulis begini, "Kalau
orang-orang yang baik pun sudah sukar untuk diselamatkan, apa pula yang akan
terjadi dengan orang-orang berdosa yang tidak mengenal Tuhan!"
Namun syarat yang dikehendaki Tuhan seperti menempatkan
galah tersebut di bulan. Maka mustahil kita melompatinya.
<Yesaya 55 : 8 - 9>
Sebab
rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah
firman TUHAN.Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku
dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Kesalehan dan kekudusan yang kita usahakan tidak ada
artinya dibandingkan standard yang ditetapkan
<Yesaya 57 : 12>
Aku akan
menyebutkan kesalehanmu dan segala perbuatanmu, tetapi semuanya itu tidak akan
berguna bagimu:
<Yesaya 64 : 6>
Demikianlah
kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain
kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan
kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Tuhan menetapkan standard yang begitu tinggi bukan karena
Ia ingin semua manusia gagal dan binasa, melainkan karena Allah ada Kudus dan
sempurna.
<Imamat 19 :
2>
"Berbicaralah
kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab
Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.
<Imamat 20 : 26>
Kuduslah kamu
bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari
bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
<Matius 5 :
48>
Karena itu
haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
Sehingga Ia tidak bisa mengurangi kekudusan ataupun
kesempurnaan dari diri-Nya, melainkan Ia ingin agar manusia yang bisa menjadi
kudus dan sempurna sama seperti diri-Nya, kembali kepada keadaan manusia
seperti sebelum adam dan hawa jatuh dalam dosa yaitu serupa dan segambar dengan
Allah dan dalam keadaan ”sungguh amat baik”
<Kejadian 1
: 26>
Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap
di bumi."
<Kejadian 1
: 31> Maka Allah
melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Alat apa yang bisa kita pergunakan untuk mencapainya ? mencapai
standard Allah ??
Jika jawaban anda Pesawat angkasa, seperti itulah
pertolongan dari Tuhan, kasih karunia –Nya. Sendiri kita tidak sanggup, namun
jika kita masuk dan mengikuti pesawat angkasa maka kita bisa mencapainya.
Dari sejak jaman dahulu, banyak nabi yang menantikan
keselamatan, tercatat perkataan dari Perkataan dari Yakub sesaat sebelum dia
meninggal
<Kejadian 49 : 18> Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari pada-Mu, ya TUHAN.
Dan keselamatan itu yang datangnya dari Tuhan Yesus
Kristus, seperti dikatakan dalam ayat berikut ini:
<Yohanes 1 :
17>
sebab hukum
Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh
Yesus Kristus.
<Ibrani 10 : 1>
Di dalam hukum
Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan
bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama,
yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin
menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
<Galatia 3 :
23 – 24>
Sebelum iman
itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai
iman itu telah dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai
Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
Dan oleh karena Kristus maka kita mendapat keselamatan
itu
<Roma 8:1 –
4>
Demikianlah
sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa
dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak
berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya
sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa,
Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum
Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut
Roh
<Kisah Para
Rasul 4 : 12>
Dan keselamatan
tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong
langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan."
Mungkin masih ada yang bertanya kenapa hanya dalam
Kristus kita mendapat keselamatan itu ?
Karena hanya Tuhan Yesus Kristus yang bisa memenuhi
secara sempurna seluruh hukum taurat
<Matius 5 :
17>
"Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para
nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Bahkan mentaatinya sampai mati diatas kayu Salib, itu
adalah mati yang sangat terhina (karena sebagai hukuman bagi penjahat berat)
dan sangat menderita
<Filipi 2 :
8 – 9>
Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia
dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama
Karena hanya Tuhan Yesus yang sempurna, maka hanya Dia
yang berhak atas access ke sorga, dia sudah membukakan pintu sorga yang tadinya
Mustahil karena Hukum taurat dan karena dosa. Namun kita juga
bisa mendapat access itu, jika kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam Kita.
<Lukas 7 : 50>
Tetapi Yesus
berkata kepada wanita itu, "Karena engkau percaya kepada-Ku, engkau
diselamatkan. Pergilah dengan damai!"
<Roma 10 : 10>
Karena dengan
hatinya orang percaya, sehingga Allah menerima dia sebagai orang yang berbaik
dengan Allah. Dan dengan mulutnya orang mengaku, sehingga ia diselamatkan.
Dengan iman kepada Kristus, terbuka kasih karunia / Grace
yaitu pengampunan
<Kolose 1 : 14> di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
Benar bahwa tujuan dari iman kita kepada Kristus adalah
keselamatan.
<I
Petrus 1 : 9> karena kamu telah mencapai tujuan
imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
Pertanyaan terakhir adalah bagaimana kita memiliki iman
kepada Tuhan Yesus Kristus ? atau sama juga bagaimana kita membagikan iman
kepada mereka yang belum beriman kepada Tuhan Yesus Kristus ?
<II
Timotius 3 : 15>
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah
mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau
kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
<Roma 10 : 17>
Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Semua kembali kepada Firman Tuhan, dan yang harus kita
lakukan adalah
- Baca
- Dengarkan
- Pelajari
- Renungkan
- Hafalkan
- Lakukan
- Bersaksi
Dengan step 1 sampai 6 maka kita bertumbuh Iman, dan
dengan step 7 yaitu bersaksi maka kita bisa membagikan iman kepada orang lain.
Kita yang ada disini sudah mengenal dan beriman kepada
Tuhan Yesus Kristus sehingga kita sudah punya access kepada keselamatan,
tinggal permasalahan seberapa besar iman kita yang mempengaruhi level rohani
kita.
Yang penting bagi kita adalah bersaksi dan mewartakan
kabar baik keselamatan itu bagi orang-orang disekitar kita
<Roma 10 : 13 – 17>
Sbab,
barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana
mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia?
Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang
Dia. Bagaimana
mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagaimana
mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis:
"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Selamat menjadi Saksi-Saksi Kristus